Prioritaskan Hibah 456 KK

Prioritaskan Hibah 456 KK

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Polemik hibah lahan PT Pelindo II Bengkulu dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu masih berlanjut. Bahkan warga RW 02 Kelurahan Sumber Jaya mengancam akan melakukan aksi demo saat Presiden Joko Widodo datang ke Bengkulu pada tanggal 15 Februari mendatang, agar lahan tersebut segera dihibahkan.

Asisten II Setdaprov Bengkulu, Hj Yuliswani SE MM mengatakan, masyarakat harus tetap menahan diri untuk tidak melakukan aksi demo. Menurutnya, solusi yang tepat saat ini ialah memprioritaskan terlebih dahulu 456 kepala keluarga (KK) yang di Kempung Nelayan menerima hibah lahan milik PT Pelindo II Bengkulu. \"Paling tidak, 456 KK itu diselesaikan terlebih dahulu,\" ujar Yulis kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (29/1).

Prioritas itu menurut Yulis, 456 orang KK yang telah tinggal di Kampung Nelayan itu bisa langsung menerima sertifikat atas hibah lahan milik PT Pelindo II seluas 12,18 hektar tersebut. Sebab, secara infrastruktur telah dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Baik itu fasilitas umum maupun fasilitas sosial. \"Pembanguan infrastruktur sudah dilakukan. Jadi memang sudah lengkap semua,\" paparnya.

Untuk pengukuran sendiri sudah dilakukan oleh Badan Pertanahaan Nasional (BPN). Hanya saja, sertifikat belum dikeluarkan, lantaran PT Pelindo II Bengkulu belum menyerahkan secara resmi hibah lahan seluas 12,18 hektar tersebut. \"Kalau diserahkan, maka sertifikat akan diberikan. Karena BPN itu tinggal menunggu surah hibah itu saja,\" tambah Yulis.

Artinya, jika lahan itu dihibahkan terlebih dahulu, maka serfikat 456 KK itu bisa diserahkan langah oleh presiden ketika tiba di Bengkulu. Hal tersebut sesuai dengan janji presiden untuk menyerahkan lahan milik PT Pelindo II Bengkulu kepada masyarakat kampung nelayan. \"Pemprov dan Pemkot tetap akan mencari solusi terbaik bersama PT Pelindo II. Jadi kita minta masyarakat untuk tetap bersabar,\" tuturnya.

Sementara itu, untuk relokasi tiga wilayah Kampung Bahari dan Teluk Sepang tetap akan diupayakan pindah ke lokasi hibah lahan Kampung Nelayan. Hanya saja, proses itu bisa dilakukan pada tahap kedua. Sebab, sisa lahan 5 hektar dari 12,18 hektar itu belum mencukup untuk menampung 350 KK tersebut.

Mengingat dari 5 hektar itu, 2 hektarnya lagi sudah dibangun untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial. Sisa 3 hektar lagi belum mampu menampung warga yang akan direlokasi. \"Saran-saran sudah kita berikan. Nanti kita minta PT Pelindo bisa mempalajari apa yang harus menjadi solusinya nanti,\" pungkas Yulis. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: