Tarif Bagasi Berlaku, Penumpang Mengeluh
BENGKULU, Bengkulu Ekspress– Maskapai Lion Air Group mulai Selasa (22/1) telah memberlakukan tarif bagasi berbayar. Pemberlakuan tarif bagasi tersebut tidak hanya dikeluhkan perusahaan pariwisata dan jasa kiriman ekspress, akan tetapi masyarakat juga ikut dirugikan dengan adanya biaya tambahan ini.
Penumpang Maskapai Penerbangan Lion Air Bengkulu-Jakarta, Abdulrahman (31) mengaku, cukup keberatan dengan adanya pemberlakuan tarif bagasi pesawat. Bahkan Lion mengenakan tarif bagasi tambahan untuk bobot 5 kilogram (kg) sebesar Rp 155.000, 10 kg Rp 310.000, 15 kg Rp 465.000, 20 kg Rp 620.000, 25 kg Rp 755.000, dan 30 kg Rp 930.000. Para penumpang hanya digratiskan untuk membawa satu bagasi kabin seberat 7 kilogram dan satu barang pribadi.
\"Saya ke Jakarta biasa membawa barang sekitar 17 sampai 18 kg, kalau dulu gratis, sekarang harus bayar,\" kata Abdulrahman, kemarin (22/1).
Hal ini tidak hanya merugikan dirinya, akan tetapi beberapa penumpang lainnya juga ikut dirugikan. Pasalnya beberapa penumpang tidak mengetahui perihal pengenaan tarif bagasi pesawat sehingga beberapa diantaranya harus menunda barang bawaan untuk dibawa naik pesawat.\"Saya tidak tau kalau sudah mulai berlaku, tiba-tiba kaget karena ada biaya lagi, pas dihitung totalnya sampai Rp 500 ribuan, jadi tidak dibawa aja barangnya,\" tutur Indra (26) Penumpang Lainnya.
Menanggapi masalah tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI, dr Anarulita Muchtar mengaku, sangat menyayangkan adanya pemberlakuan tarif bagasi pesawat. Karena hal tersebut tidak hanya merugikan masyarakat akan tetapi beberapa pelaku usaha juga akan semakin merugi.\"Kalau dulu 20 kg gratis, sekarang cuma 7 kg, jelas masyarakat rugi, saya saja yang hampir setiap minggu bolak balik Jakarta saja ikut merasakan dampak dari pemberlakuan tarif bagasi ini,\" kata Anarulita.
Pihaknya akan menghubungi beberapa pihak terkait mulai dari Kementerian Perhubungan untuk mengatasi permasalahan ini. Karena jika ini terus berlanjut maka akan berdampak pada industri pariwisata di daerah. Pasalnya beberapa wisatawan kalau berkunjung ke Bengkulu pasti membeli oleh-oleh. Kalau membawa barang saja harus membayar, maka mereka akan menunda membeli oleh-oleh karena takut terkena biaya bagasi.\"Saya rasa ini perlu dipikirkan, karena juga menyangkut hajat hidup orang banyak,\" tutupnya.
Sementara itu, Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pemberlakuan tarif bagasi pesawat ini sesuai dengan peraturan dan dilakukan untuk mencegah terjadinya kerugian mengingat biaya operasionalnya sudah semakin tinggi. Akan tetapi pihaknya telah menyiapkan SDM dan peralatan untuk melayani penumpang terkait kebijakan bagasi berbayar ini.
Ia menyarankan agar calon penumpang membeli slot bagasi enam jam sebelum keberangkatan. \"Masyarakat bisa membeli slot tersebut melalui agen perjalanan, website resmi perusahaan, dan kantor perwakilan Lion Air Group. Ini dilakukan untuk mengantisipasi antrean di counter bagasi,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: