Honorer Teknis Diprioritas
Tes Online Lewat Ponsel
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Ribuan tenaga kontrak atau honorer yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu masih menunggu keputusan apakah kontrak mereka akan dilanjutkan hingga 31 Desember 2019 atau tidak. Namun, ada perbedaan khusus tenaga honorer yang bekerja di bidang teknis, karena bulan ini dipastikan segera mendapatkan SK baru untuk 1 tahun ke depan.
Kepala Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kota Bengkulu, Drs Bujang Hr mengatakan hal ini dikarenakan tenaga teknis sangat dibutuhkan dan terbatas sehingga sebagian besar masih dipertahankan untuk kembali bekerja seperti biasa.
\"Kalau untuk tenaga teknis, memang tidak bisa digantung terlalu lama, karena tugasnya cukup penting, seperti petugas kebersihan, petugas taman, penjaga pintu air, Satpol PP, dan petugas pemadam kebakaran,\" kata Bujang, kemarin (16/1).
Sejak dibatalnya tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 lalu, saat ini Pemkot masih mengandalkan kinerja dari tenaga honorer. Selain sudah memiliki pengalaman para honorer ini juga sudah cukup mahir atau terbiasa dengan pekerjaannya.
Sementara honorer bidang administrasi harus dilakukan verifikasi terlebih dahulu, sesuai dengan laporkan hasil evaluasi terhadap honorer yang ada di OPD masing-masing. Kemudian akan dilakukan tes atau uji kompetensi secara online agar menjadi dasar apakah honorer tersebut dipertahankan atau dirumahkan. \"Jumlahnya bisa berkurang, bisa bertambah disesuaikan dengan tingkat kebutuhan di OPD masing-masing,\" terangnya.
Tes Online
Di sisi lain, Pemerintah Kota Bengkulu telah menyiapkan aplikasi khusus untuk melakukan tes online terhadap tenaga honorer. Pelaksanaan tes ini tidak dilakukan secara formal di ruang tertutup, melainkan melalui handphone masing-masing. \"Untuk aplikasi online itu sudah siap, sekarang untuk honorer di RSUD sudah masa pendaftaran. Nanti untuk tesnya diatur oleh OPD itu sendiri,\" kata Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Marjon MPd, kemarin (16/1).
Ia menjelaskan, tes ini dikhususkan untuk jumlah pelamar yang banyak, jika disuatu OPD tersebut membutuhkan sekitar 10 orang, tetapi calon honorer yang melamar di bidang itu mencapai 20 orang maka diberlakukan tes online tersebut. \"Jadi, pakai HP masing-masing, nanti ada halaman daftar, tinggal difoto barcodenya, kemudian masuk dan isi identitas diri.Kalau sesuai maka masuk tahap berikutnya, jadi nanti berurutan dan tidak bisa diloncat-loncati formatnya,\" papar Marjon.
Setelah mengisi identitas diri, barulah para honorer ini dihadapkan dengan soal-soal yang harus dijawab dengan waktu tertentu. Setelah selesai mengisi, tinggal dikirim dan langsung mengetahui hasilnya secara langsung lulus atau tidak.
\"Nanti pada saat itulah tahu hasilnya kompeten atau tidak, dan per soal itu ada waktunya, jadi harus jawab cepat,\" tukasnya.
Meski tes ini menggunakan handphone masing-masing, pihaknya menjamin keamanan bahwa peserta tidak bisa berbuat kecurangan dengan mencari jawaban di internet. Hal ini dikarenakan setiap butir soal diberikan waktu 1 menit untuk 1 soal, jika lewat dari waktu belum diisi maka secara otomatis akan lanjut ke soal berikutnya. \"Silahkan saja dia browsing jika cukup waktunya, tentu waktunya tidak seharian, paling lama 1 menit 1 soal,\" jelasnya.
Untuk hasilnya nanti secara otomatis akan terekapitulasi di jaringan server milik pemda kota, sehingga bisa kelihatan berapa orang tidak kompeten, berikut menampilkan identitas dan hasil jawabannya. Sedangkan untuk penerbitan SK, diperkirakan sekitar bulan Februari setelah pelaksanaan tes di seluruh OPD selesai. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: