Siswa SMA Tawuran

Siswa SMA Tawuran

\"PascaKEPAHIANG, BE - Turnamen Combat dan Galaxi yang digelar SMAN 1 Kepahiang, kemarin berujung tawuran.  Ironisnya, turnamen yang diisi dengan berbagai perlombaan olahraga dan seni yang melibatkan banyak sekolah itu, tidak memiliki izin dari pihak keamanan.  Tawuran kemarin melibatkan para siswa SMAN 1 Kepahiang dengan siswa SMAN 1 Lebong Utara.   Bahkan, akibat peristiwa itu, salah satu official SMAN 1 Lebong Utara yang diketahui bernama Wisnu, bersimbah darah, akibat hantaman benda tajam pada punggung bagian belakangnya.

Kepala SMAN 1 Kepahiang Drs Haryono melalui koordinator kegiatan Syamsudin dalam pertemuannya dengan Kapolsek Kepahiang Iptu Tatar Insan SH dan dua angggota DPRD Kepahiang Edwar Samsi SIp MM serta Bambang Holil Efendi yang mendatangi lokasi, membernarkan pihaknya dalam melaksanakan turnamen yang melibatkan banyak sekolah ini tidak berkordinasi langsung dengan pihak kepolisian.  Dimana dalam hal ini pihaknya hanya mengutus beberapa siswa saja ke Mapolsek untuk mengabarkan perihal acara yang akan digelar pihaknya ini.

\"Kami selaku sekolah SMA 1 Kepahiang minta maaf kepada Bapak Kapolsek, memang dalam penyelenggaraan kegiatan yang sudah berlangsung selama 2 hari ini kami kurang koordinasi. Tetapi melalui murid kami sebenarnya sudah kami layangkan surat ke Mapolsek,\" ujar Syamsudin, kemarin.

Dikatakannya, peristiwa tawuran ini memang terjadi dan hal tersebut karena ulah para suporter pertandingan yang saat itu saling ejek antara satu dengan yang lain. Namun kondisi tersebut sudah dapat diselesaikan pihaknya melalui panitia pertandingan.   \"Mengenai perkelahian siswa ini tadi sudah kita selesaikan dan pertandinganpun sudah dapat berlangsung kembali,\" jelasnya.

Pantauan BE kemarin, kabar perkelahian antara siswa dua sekolah cukup cepat menyebar.  Ini setelah dua orang anggota DPRD Kepahiang Edwar Samsi SIp MM dan Bambang Holil Efendi langsung menuju sekolah.  Di sisi lain Kapolsek Kepahiang Iptu Tatar Insan SH bersama beberapa angotanya juga turun langsung untuk mengamankan sekolah agar siswa dan suporter tidak saling baku hantam lagi.

Salah seorang official SMAN 1 Lebong Utara Angga (19) menyampaikan kronologis tawuran ini bermula saat sedang berjalan pertandingan basket putra antara tuan rumah dengan SMA-nya. Hanya saja kondisi sempat memanas ketika suporter tuan rumah memanas-manasi para pemain. Sehingga waktu pemain dari SMA-nya langsung membahas kata-kata suporter tuan rumah tersebut.  \"Waktu itu kami mengatakan kepada suporter tuan rumah dengan kata \"santai saja\", mungkin karena suporter tuan rumah tersinggung, akhirnya langsung menyerang pemain kami, bahkan pemain tuan rumah juga ikut menyerang,\" katanya.

Dikatakannya, melihat perkelahian itu dirinya bersama temannya yang menjadi korban penusukan (Wisnu, red) serta panitia penyelenggara langsung berupaya melerai. Tapi secara tiba-tiba ada suporter tuan rumah datang dari belakang sembari meloncat langsung menusuk korban dengan gunting.

\"Korban ditusuk di bagian punggung belakang, sehingga waktu itu korban bersimbah darah.  Bukan itu saja beberapa pemain kami juga babak belur dan akhirnya korban beserta sekitar 3 orang pemain kami dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan,\" jelas Angga.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kepahiang Edwar Samsi SIp MM sangat menyayangkan terjadinya perkelahian antara pelajar ini.  Terlebih lagi yang disayangkan pihaknya ternyata pihak sekolah sama sekali tidak berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait pelaksanaan acara yang mendatangkan banyak sekolah dari luar Kepahiang ini.

\"SMAN 1 Kepahiang inikan merupakan salah satu SMA unggulan, masa tidak bisa mengurus izin ke pihak kepolisian sehingga bisa sampai terjadi seperti ini.  Seharusnya SMA ini dapat dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lainnya, ini tidak setelah kejadian seperti ini barulah aparat penegak hukum diberi tahu,\" sesal Edwar.

Menurutnya, wajar saja banyak terjadi kasus seperti pencurian helm terjadi di SMA 1 Kepahiang ini berdasarkan laporan yang masuk kepada pihaknya, ternyata kesadaran dari pihak sekolah sendiri untuk berkordinasi dengan pihak keamanan dalam hal ini polisi sangat rendah.

\"Harapan kita apa yang terjadi saat ini jangan kembali terulang dan pihak SMA 1 harusnya menjadi suri tauladan yang baik bagi sekolah lainnya karena merupakan sekolah unggulan di Kepahiang ini,\" jelasnya.

Terpisah Kapolres Kepahiang AKBP Sudarno SSos MH melalui Kabag Ops Kompol Resza Ramadiansyah SIK didampingi Kapolsek Kepahiang Iptu Tatar Insan SH dikonfirmasi tidak menampik terjadinya tawuran antara pelajar dalam turnamen yang digelar SMA 1 Kepahiang ini. Bahkan salah satu penyebab aksi tawuran ini juga karena pihak sekolah tidak mempedulikan izin keamanan yang seharusnya dilampirkan kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polsek.

\"Ketika menerima pemberitahuan kita langsung menurunkan anggota untuk melakukan pengamanan agar tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi. Namun kita tetap menyayangkan pihak penyelenggara tidak terlebih dahulu melayangkan surat pemberitahuan sebelum turnamen digelar kepada kita,\" tandasnya. (505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: