Kasus DBD Meningkat
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Sejak November 2018 hingga 14 Januari 2019, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan 5 persen dari sebelumnya. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan, jumlah kasus DBD selama 2018 lalu mencapai 1.000-an kasus. Kasus tersebut hampir terjadi di seluruh wilayah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya menjelang siklus lima tahunan DBD di 2019.
\"Mungkin ini karena memasuki siklus lima tahunan, kemudian curah hujan yang tinggi sehingga memudahkan berkembangnya nyamuk pembawa DBD. Kemudian faktor lainnya yang cukup berperan yakni padatnya penduduk di sekitar sungai,\" kata Herwan, kemarin (14/1).
Ia mengaku, saat ini untuk kasus kematian akibat DBD masih belum dapat dipastikan di Bengkulu. Namun pihaknya telah mengupayakan berbagai hal guna mencegah DBD semakin berkembang. \"Penanganannya ke pasien, kalau bisa dirawat maka akan dirawat. Kalau memang sudah tidak bisa ditangani, biasanya dikirim ke rumah sakit. Untuk ke masyarakat kita selalu berikan penyuluhan sekaligus pembagian abate,\"tutur Herwan.Sementara di tempat terjadinya DBD, pihaknya mendorong masyarakat untuk memberantas sarang dan jentik nyamuk, serta menguras air yang tergenang dan selalu menggunakan kelambu serta lotion anti nyamuk.
\"Kita memang perlu adanya laporan DBD dari masyarakat sehingga jika ada kasus kita akan lakukan penyelidikan melalui tim kami untuk membunuh nyamuk,\" kata Herwan.
Selain itu, pihaknya juga akan meningkatnya kesadaran masyarakat, terutama yang telah terserang penyakit itu untuk memeriksa kesehatan ke sarana kesehatan terdekat. Selain itu, pembagian bubuk abate untuk membasmi jentik nyamuk DBD juga sering dilakukan.\"Kami juga akan mendorong pihak terkait agar terus melakukan penyuluhan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada masyarakat,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: