Walikota Resmikan Kampung Religi
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Walikota Bengkulu H Helmi Hasan meresmikan Kecamatan Kampung Melayu sebagai kampung religi yang ditandai dengan peletakan batu pertama tiang aksara Asmaul Husna di depan Masjid Nurul Haq Simpang Bumi Ayu, kemarin (28/12). Hal ini memperkuat keinginan Pemerintah Kota Bengkulu dalam menjalankan program Bengkuluku religius.
Menurut Helmi, religius itu tidak hanya umat Islam saja, tetapi seluruh umat beragama seperti umat Nasrani, Hindu, Budha, Konghucu yang juga harus ada semangat untuk mendukung Kampung Melayu menuju kecamatan yang religius.
\"Ketika Camat, Lurah, tokoh adat semuanya bersepakat menjadikan Kampung Melayu ini menjadi kampung tematik yang temanya religius, maka insyaAllah warganya ikut sepakat,” kata Helmi.
Peresmian kampung religius ini rencananya tak hanya di Kecamatan Kampung Melayu saja, tetapi ke depan juga akan dicoba untuk daerah lainnya. Selain itu, Helmi berharap ke depan religius itu bukan sekadar kata atau tulisan saja, tetapi religius itu memakmurkan seluruh rumah ibadah dari lima agamanya. Kemudian kehidupan rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah. Dan saling tolong menolong antara sesama manusia sehingga kebaikan-kebaikan akan tercipta sesuai dengan ajaran-ajaran agama.
\"Awal dari kita sudah bagus, memasang Asmaul Husna ini untuk menyatakan tekad, menyatakan niat bahwasannya kita ingin hijrah menjadi kecamatan religius,\" tuturnya.
Keinginan pemerintah dalam meresmikan kampung religi ini juga untuk memberikan rasa aman, tenang, bahagia ketika ada orang yang datang. Dengan demikian, mereka berfoto (selfie) bukan hanya karena keindahan perkampungan saja, tetapi karena keramahan warganya yang religi dari lima umat beragama.
Oleh sebab itu, secara perlahan-lahan nantinya tidak boleh lagi ada hal-hal berbau maksiat di kawasan kampung religi ini, dan perlu kerjasama yang baik antar warga dalam menjaga hal tersebut. \"Jika kampung ini dijadikan religius dari seluruh umat beragama, maka tidak akan ada yang namanya jualan tuak, Miras dan sebagainya. Kalau pun masih ada, harus diingatkan dengan kasih sayang, dengan kelembutan bukan dengan cara represif,\" pungkasnya. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: