Walikota: Bencana Akibat Maksiat

Walikota: Bencana Akibat Maksiat

Pemkot Sediakan Lapak Sementara

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Walikota Bengkulu, H Helmi Hasan SE menegaskan agar di Kota Bengkulu bersih dari tempat-tempat maksiat atau protitusi, baik kelas warung remang maupun tempat usaha yang hight class. Ia menganggap perbuatan maksiat inilah yang menjadi salah satu penyebab bencana yang didatangkan oleh Allah SWT.

\"Kota Bengkulu tidak boleh ada prostitusi, porno aksi, 5 agama sudah ketemu, walikota sepakat bahkan tokoh adat, anak muda dan ibu-ibu sudah sepakat tidak boleh ada maksiat. Kita belajar dari Lombok dan Palu bagaimana dihantam tsunami dan gempa bumi, banyak orang mengatakan ini salah satunya karena itu,\" tegas Helmi usai meninjau beberapa lokasi banjir dan kebakaran di PTM, kemarin (16/12).

Oleh sebab itu, ia memerintahkan seluruh aparat untuk mengawasi praktik maksiat, dan meinta untuk bertindak tegas jika ada indikasi maksiat tersebut.  \"Saya melarang maksiat ada di Kota Bengkulu dan siapapun dan tempat hiburan manapun yang melegalkan itu harus ditutup,\" jelasnya.

Di sisi lain, Helmi Hasan juga mengimbau dan mengajak agar para pedagang yang terkena musibah kebakaran di PTM, agar dijadikan momentum untuk mendekatkan diri pada Tuhan. “Pemkot ikut berempati atas kejadian yang menimpa bapak-ibu. Jangan salah menyalah, karena apa yang tertulis di langit pasti terjadi,” tuturnya.

Ia mengimbau, setelah kejadian kebakaran ini agar tidak ada lagi masjid yang kosong. Para pedagang tidak boleh hanya asyik bejualan saja, tapi meninggalkan perintah agama. “Saat adzan berkumandang, para bapak-bapak harus segera salat di masjid. Bukan berarti tokonya harus ditutup, tapi ibu-ibunya tetap jaga. Nanti setelah bapak-bapaknya pulang, baru ibu-ibunya salat,” tutur Helmi.

Untuk solusi penanganan kebakaran ini, ia mengaku, pemerintah tidak mau gegabah. Pihaknya akan mendengar masukan dan keinginan para pedagang. “Pemerintah dengan segenap kemampuan akan mewujudkan harapan tersebut,” ungkapnya.

Ia juga mengaku akan menyediakan tempat berjualan sementara. Hal ini sembari menunggu proses renovasi ulang bangunan yang berada di sebelah Mega Mall tersebut. “Kita berharap para pedagang punya tempat lebih baik dan teratur. Kami mendengar api susah dipadamkan karena tempatnya tertutup. Karena itu, sekarang tidak boleh tertutup lagi, harus ada antisipasi terhadap bahaya kebakaran,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Helmi juga mengundang perwakilan pedagang untuk berdiskusi langsung dengan dia. Dengan dialog ini, diharapkan ada solusi yang bisa disimpulkan. \"Mudah-mudahan Senin sudah ada solusi,\" pungkas Helmi. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: