3 Peserta Desain Batik Terancam Diganti

3 Peserta Desain  Batik Terancam Diganti

MUKOMUKO, Bengkulu Ekspress - Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, A Halim SE MSi didampingi Sekretaris, Nurdiana SE MAP menyampaikan , dari lima besar lomba desain batik khas Mukomuko, dua pemenang terancam diganti .

Keduanya atas nama Firdaus SPd dari Siteba Padang, Provinsi Sumatera Barat dengan judul “Matahari Mukomuko” tengah sakit, Winarno MPd dari Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko dengan judul “Brugo” tengah dalam perjalanan dari Bukti Tinggi dan Sila Kurniawan dengan judul “Batik lokan Mukomuko” dari Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko, tengah berada di Jogjakarta. Ini jikalau kedua peserta masuk lima besar itu sudah final tidak bisa hadir.

“Ketiganya sudah kita hubungi. Satu peserta sakit berobat di Jogjakarta, satu peserta terhambat jalan lintas di wilayah Sumatera Barat, putus dan satu peserta lagi tengah berada di Jogjakarta,”ujarnya.

Halim menyampaikan, kelima peserta itu wajib hadir Rabu (12/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Kelima peserta itu memaparkan atau mempersentasikan hasil desain batik tersebut.  “Pada hari itu juga akan ditentukan juara satu hingga lima. Yang jelas ketiga peserta itu, jika tidak hadir dipastikan diganti dengan cadangan yang telah dinilai dewan juri.

Namun, finalnya kita tunggu hingga besok (hari ini), Pukul 13.00 WIB atau sebelum persentasi di mulai,”katanya. Kelima besar yang telah ditentukan dewan juri, Yakni Dengan judul “Tando Pusako” karya Febry Elbi Saputra SPd dari Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko. Judul “Cemitol” karya Iburhani dari Desa Pondok Batu Kecamatan Kota Mukomuko.

Judul “Brugo” karya Winarno MPd dari Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko. Judul “Matahari Mukomuko” karya Firdaus SPd dari Siteba Padang, Provinsi Sumatera Barat dan karya Sila Kurniawan dengan judul “Batik lokan Mukomuko” dari Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

Adapun kriteria dalam penilaian yang dilakukan juri bervariasi, yakni untuk sudut penilain adat dan budaya, kriteria penilaiannya adalah kreatifitas dan orisinilitas dan adat budaya dengan nilai bobot 10 persen. “Khusus sudut penilain adat budaya sebanyak dua orang juri. Kriteria sama dan bobot nilai juga sama,”katanya.

Sementara itu sudut penilaian antropologi budaya, materi penilaiannya kreatifitas dan orisinilitas dan keselarasan antara ide/konsep dan judul dengan bobot nilai 20 persen. Sudut penilaian seni rupa, kreatifitas dan orisinilitas dan keselarasan antara ide/konsep dan judul dengan bobot nilai 20 persen. Sudut penilaian batik Indonesia dengan kriteria kreatifitas dan orisinilitas,komposisi desain,keselarasan antara ide/konsep dan judul,kematangan desain/kesiapan produksi dengan bobot nilai total 40 persen.(900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: