Dibawa Kemana Bengkulu Ditangan Gubernur Baru ?

Dibawa Kemana Bengkulu  Ditangan Gubernur Baru ?

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Usia Provinsi Bengkulu sudah berumur setengah abad atau 50 tahun. Usia yang cukup tua itu harusnya lebih seimbang dengan kemajuannya. Terlebih Provinsi Bengkulu sendiri sudah dipimpin bergantian dengan 10 orang gubernur.

Urutan ke-10 itupun dipimpin oleh Dr H Rohidin Mersyah MMA, yang dilantik menggantikan Gubernur non-aktif Ridwan Mukti. Setelah Ridwan Mukti diberhentikan dari jabatannya, lantaran divonis bersalah terkana operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berbagai pengalaman dan keahlian sosok gubernur itu, bertekad memajukan Provinsi Bengkulu yang berada di wilayah barat Indonesia itu. Hasilnya belum terlalu signifikan. Pasalnya, hingga saat ini Provinsi Bengkulu masih menduduki posisi pertama tertinggal di Pulau Sumatera.

Lalu ditangan gubernur baru, mau dibawa kemana Bengkulu?

Pengamat Politik Universitas Bengkulu (UNIB), Drs. Azhar Marwan, MSi mengatakan, tugas Rohidin Mersyah sebagai kepala daerah memang tidak mudah. Apalagi tugas besarnya ialah membuat Bengkulu sejajar dengan provinsi lain di Indonesia. Baik sejajar dari tingkat pembangunan infrastrukturnya maupun yang lebih penting, meningkatnya kesejahteraan masyarakat. \"Berantas kemiskinan menjadi poin penting, gubernur baru,\" ujar Azhar kepada Bengkulu Ekspress, kemarin.

Dikatakannya, jabatan Rohidin yang sebelumnya menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, sebenarnya sama dengan jabatan definitif gubernur. Karena tugasnya ialah mewujudkan visi misi yang telah dikemas dalam sebuah program, yang dijanjikan secara politik kepada masyarakat Bengkulu.  \"Tanggung jawabnya sama, tinggal realisasinya bagaimana,\" ungkapnya.

Dijabatan yang telah didefinitif itu, lanjut Azhar maka yang perlu dilakukan ialah ketegasan kebijakan. Sebab, jika tidak tegas maka program yang telah disusun itu hanya semua tulisan yang bakal menjadi hayalan masyarakat. \"Ketegasan kebijakan itu nantinya akan menjadi kekuatan untuk Bengkulu menjadi bangkit dari ketertinggalan,\" papar Azhar.

Azhar menegaskan, poin utama yang harus dikejar gubernur baru, ialah menyelesaikan program infrastruktur dasar. Dengan pembangunan infrastruktur itu maka akan memacu ekonomi daerah. Secara otomatis, masyarakat akan lengsung menerima dapak atas peningkatan kesejahteraan. \"Selesaikan program infrastrukturnya. Karena akan berdampak luas, untuk peningkatan ekonomi,\" tambahnya.

Disamping itu, sebagai gubernur juga harus mempu memetakan semua masalah di Bengkulu. Eksekutornya yaitu pejabat organisasi perangkat daerah (OPD. OPD sangat memiliki peran penting untuk meralisasikan program yang sudah terbukukan dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Provinsi. Jika tidak didukung, maka dipastikan pembangunan itu bakal menjadi lamban.  \"Kekuatan OPD diperlukan, sebagai mesin pemerintahaan,\" tuturnya.

Begitupun dengan koordinasi antara kepala daerah, baik itu bupati dan walikota juga penting dilakukan. Dengan koordinasi itu, maka masalah ketertinggal didaerah juga bisa diselesaikan secara bersama. \"Ini juga penting dilakukan,\" tegas Azhar.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr h Rohidin Mersyah MMA mengatakan, tahun 2019, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu masih memprioritaskan program pembangunan infrastruktur. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu.

Peningkatan itu, dari Rp 497 miliar pada APBD 2018 meningkat menjadi Rp 700 miliar lebih pada APBD tahun 2019. Sebab, anggaran yang difokuskan untuk infrastruktur itu sebagai bentuk persiapan menyambut wonderfull Bengkulu 2020. \"Pastikan program ini harus berjalan,\" ujar Rohidin.

Dikatakannya, program pembangunan jalan telah dimapping itu, dikhususkan untuk jalan yang menjadi kewenangan provinsi yang ada di kabupaten/kota. Tahun ini Rohidin menegaskan, harus tuntas dikerjakan. Sehingga tahun 2020, bisa dilanjutkan kembali jalan-jalan yang perlu dilakukan perbaikan. \"Itu diselesaikan tahun depan dan 2020,\" tambahnya.

Tidak hanya pembangunan jalan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu tahun depan juga akan memulai membangun gerbang pintu masuk ke Provinsi Bengkulu. Ada lima titik lokasi yang akan dibangun. Gerbang pintu masuk itu berada di perbatasan Rejang Lebong-Lubuk Linggu, Kepahiang-Empat Lawang, Kaur-Lampung, Bengkulu Selatan-Pagar Alam dan Mukomuko-Padang.

\"Di pintu gerbang itu nanti ada lambang bunga rafflesia dan kain besurek. Jadi ketika orang masuk Bengkulu, benar-benar merasakan bahwa sudah masuk Bengkulu,\" papar Rohidin.

Termasuk infrastruktur strategis juga tetap dilanjutkan pembangunannya. Seperti rehap Taman Budaya. Karena di Taman Budaya itu akan dibangunan, kantor terpadu berbasis website. Empat organisasi perangkat daerah (OPD) akan terkonekfitas sistem informasi. Antar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA). \"Pembangunan rehap Masjid Baitul Izza, Rumah Gubernur dan Lapangan Merdeka tetap dilanjutkan lagi,\" ungkap Rohidin.

Untuk kawasan wisata, pemprov juga akan menyulap kawasan wisata Danau Dendam menjadi destinasi wisata baru. Diwisata itu akan dibangun joging track, jalan dua jalur dan tempat khusus untuk pedagang wisata. \"Untuk infrastruktur yang telah dibangun, juga tetap dipelihara agar tetap baik. Pastikan anggaran pemelihaan itu bisa digunakan, agar jalan tetap pantas dan layak untuk dilalui,\" tutupnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: