Tak Lulus, Pejabat Lengser
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi SE MM bersama Sekretaris Daerah Kota, Marjon MPd, meninjau langsung pelaksanaan tes atau uji kompetensi sebanyak 960 pejabat eselon II, III dan IV di GOR Sawah Lebar, kemarin (4/12). Hasil ujian tersebut diakui Wawali, akan menjadi penentu nasib jabatan para ASN yang rencananya akan dimutasi pada awal tahun 2019 mendatang.
\"Pengambil keputusannya walikota, kemudian Baperjakat dalam menentukan siapa yang cakap untuk membantu tugas-tugas pemerintah. Nah, hasil ujian hari ini menjadi bahan untuk melihat kemampuan pejabat itu,\" kata Dedy saat ikut mengawasi langsung rangkaian tes, kemarin.
Diungkapkannya bahwa di awal pemerintahan Helmi-Dedy pihaknya membutuhkan pejabat yang memiliki integritas, berdedikasi, punya kemampuan dalam memecahkan masalah dan cakap berkomunikasi. Sehingga, ujian ini menjadi salah satu indikator yang memiliki pengaruh besar.
\"Ada orang secara intelegensianya baik, tapi secara emosional dia tidak baik. Kemudian ada orang emosionalnya baik tapi intelegensinya yang tidak baik, nah kita ingin kedua-duanya. Pak Walikota berkomitmen mengangkat pejabat yang profesional,\" jelas Dedy.
Adapun jumlah soal yang dikerjakan sebanyak 150 soal dengan waktu 120 menit, dan selama pelaksanaan ujian ini seluruh peserta tampak tertib mengikuti arahan namun juga sedikit tegang, karena tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan pengawasan yang sangat ketat, bahkan tak segan-segan memberikan ancaman untuk dikeluarkan dari tes tersebut.
Seperti yang dijelaskan, Pengawas Utama UUO TPA Bappenas, Bambang Hengki Rainanto bahwa dimana pun pelaksanaan tes, pihaknya tetap menjalankan protap yang jelas dan tegas, dan ia mengakui saat melakukan pengawasan ada beberapa ASN yang diduga ingin memfoto soal-soal menggunakan Handphone namun hal itu langsung dicegat oleh pengawas dan diberikan peringatan keras.
\"Setelah kita cek ke atas ternyata peserta itu belum memfoto tetapi kebetulan memang handphone, tetapi kalau tadi memang benar-benar melanggar maka kami pastikan tadi akan dilakukan penyitaan dan kita akan membuat berita acara dan kemungkinan yang bersangkutan tidak mendapatkan nilai mungkin selamanya,\" tegas Bambang.
Ia mengungkapkan dari total peserta sebanyal 960 orang namun yang hadir hanya 936 orang saja tanpa alasan yang jelas, pun demikian secara otomatis ASN yang tidak hadir tersebut tidak mendapatkan nilai apapun dan tidak ada ujian ulang atau susulan.
Bambang mengungkapkan lembar jawaban dan soal yang sudah dikumpulkan ini langsung disegel dan dimasukkan ke dalam koper khusus, dan dihari yang sama akan langsung dibawa ke Jakarta. \"Hitungannya selama 3 hari kerja artinya besok kita buka lagi soal itu di kantor di Jakarta dan dinilai, namun karena Sabtu libur, maka hari Senin depan hasilnya sudah kita sampaikan ke sini. Dan hasilnya nanti akan kita buat sistem perankingan,\" pungkasnya. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: