Pengguna Narkoba Turun 60 Persen
BENGKULU, Bengkulu Ekspress – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu mencatat hingga 2018 ini, pengguna Narkoba mengalami penurunan yang sangat tajam hingga mencapai 60 persen. Penurunan tersebut berkat kerja keras BNNP Bengkulu dalam mencegah, memberantas, dan merehabilitas pecandu narkoba.
Kepala BNNP Bengkulu, Brigjen Pol Nugroho Aji Wijayanto SH MH mengaku, terjadinya penurunan pengguna Narkoba di Bengkulu berkat kerjasama yang baik antara BNNP, Kepolisian, TNI, dan masyarakat. Bahkan sejak kerjasama tersebut, para gembong maupun pemasok Narkoba yang ada di Bengkulu sudah ditangkap dan masukkan ke dalam penjara Nusa Kambangan.
\"Selain itu, para pengedar dan pengguna juga sudah cukup sulit karena pihak kepolisian telah memutuskan mata rantai peredaran Narkoba di Provinsi Bengkulu,\" kata Nugroho, kemarin (3/12).
Agar angka pengguna narkoba di Provinsi Bangkulu terus mengalami penurunan, BNNP akan selalu melakukan sosialisasi baik di lingkungan universitas, sekolah, bahkan ke instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini dilakukan agar para generasi penerus bangsa dan para pekerja tidak dirusak oleh Narkoba. \"Kita harus terus mencegah dan memberantas Narkoba secara bersama-sama agar tidak ada yang menjadi korban serta masa depan kita menjadi lebih baik,\" ujar Nugroho.
Peredaran Narkoba ini mampu untuk dicegah dan diberantas asalkan masyarakat ataupun generasi penerus bangsa mampu untuk menolaknya. Selain itu, selalu ditanamkan didalam hati untuk tidak pernah mencoba dan mengkomsumsi narkoba dengan cara selalu menjaga komunikasi baik dilingkungan keluarga dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif.
\"Narkoba bisa kita cegah dan berantas secara bersama-sama, dengan cara menjauhinya dan selalu menjaga komunikasi dengan keluarga serta melakukan aktivitas yang bernilai positif,\" tegas Nugroho.
Meski begitu, tetap saja ada orang yang menyalahgunakan Narkoba, hal ini disebabkan karena karena tekanan dari sebuah komunitas atau keinginan untuk masuk ke dalam sebuah kelompok pergaulan serta adanya rasa ingin tahu dan penasaran dan rasa ingin bersenang–senang dengan barang haram tersebut.
Padahal majunya suatu bangsa sangat tergantung dengan seberapa cerdas dan pintarnya para generasi bangsa untuk menjauhi bahaya narkoba yang ditimbulkan. \"Kita harus berpikir menggunakan akal sehat, Narkoba tidak akan membuat kita berprestasi akan tetapi menjadikan hidup kita semakin sengsara,\" imbuh Nugroho.
Pihaknya berharap, semoga peredaran dan pengguna Narkoba di Provinsi Bengkulu akan terus mengalami penurunan. Sehingga Bengkulu bisa bersih dari penggunaan obat terlarang yang merusak masa depan generasi penerus bangsa ini.
\"Jika masyarakat masih menemukan penguna narkoba di lingkungan sekitarnya, segera melaporkannya kepada kader penyuluh narkoba ataupun pengurus RT/RW setempat. Sehingga dengan kerjasama yang baik maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang bebas akan bahaya Narkoba,\" tutupnya. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: