Kendaraan Pakai Pertamax, Dapat Banyak Keuntungan
Mengandung Oktan Lebih Tinggi
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Meskipun Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax telah diluncurkan di Indonesia sejak 10 Desember 1999, nyatanya belum begitu banyak masyarakat menggunakan produk ini. Padahal BBM ini sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi 9,1-10,1 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik).
\"Pertamax memang dikenal sebagai bahan bakar yang ramah dan tepat. Terutama untuk mesin kendaraan dengan teknologi canggih seperti mesin injeksi,\" kata Asisten Kepala Bengkel Agung Toyota Bengkulu, Riswandi didampingi Branch Learning Ambassador, Roma Danny di Dealer Agung Toyota Bengkulu, kemarin.
Selain ramah dan tepat bagi mesin kendaraan berteknologi injeksi, Pertamax juga mampu membuat pembakaran mesin menjadi lebih sempurna. Hal ini dikarenakan Pertamax mengandung sejumlah bahan berteknologi tinggi seperti detergency yang berfungsi membersihkan ruang mesin dan klep di ruang bakar. Bahkan Pertamax diketahui juga memiliki kandungan aditif Demusifier yang bersifat keep clean and clean up.
Zat tersebut berfungsi menyempurnakan proses kimia dalam pembakaran, membersihkan mesin dari semua timbunan kotoran mencegah korosi pada saluran dan tangki bensin serta meningkatkan kinerja mesin. \"Dengan menggunakan Pertamax, efek buruk dari kondensasi pun dapat diminimalisir. Serta yang terpenting membuat pembakaran pada mesin kendaraan terutama yang berformat injeksi lebih sempurna dan mesin akan selalu prima,\" terang Riswandi.
Selain membuat mesin kendaraan lebih Prima, menggunakan Pertamax juga tidak akan menjadikan seseorang miskin. Karena meskipun harganya lebih mahal, penggunaan Pertamax bisa menghemat pengeluaran bulanan dibandingkan harus memilih mengisi tangki bahan bakar jenis Premium. Sebagai contoh, mengisi bahan bakar dengan Premium dapat membuat performa mesin terutama yang mengadopsi format injeksi jadi lebih cepat turun. Akibatnya, mesin akan lebih cepat mengonsumsi bahan bakar.
\"Selain itu, jika kendaraan injeksi selalu mengkonsumsi Premium saat menservis pada angka 40.000 km maka biaya perbaikan akan makin banyak karena Premium dilaporkan dapat membuat oli, tune up, ruang bakar, injeksi, dan catalys menjadi mudah kotor,\" ujar Riswandi.
Seperti diketahui, biaya servis injeksi kendaraan rata-rata mencapai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta. Tentu saja itu bukan nilai yang murah, lebih lagi harga Premium yang murah tidak bisa mencegah dampak tersebut. Jika ini terus dilakukan maka masyarakat juga yang akan rugi. \"Kami merekomendasikan masyrakat memakai Pertamax, akan tetapi jika tidak bisa membeli Pertamax maka minimal Pertalite,\" tutupnya.
Pendapat yang sama diungkapkan Kepala Bengkel Daihatsu Bengkulu, Mugino. Dia mengatakan meningkatnya produksi kendaraan bermotor dengan teknologi injeksi mengharuskan setiap masyarakat untuk beralih ke Bahan Bakar Minyak (BMM) berkualitas. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti biaya perawatan dan service yang tinggi.\"Sekarang seluruh kendaraan injeksi sudah direkomendasikan menggunakan BBM beroktan RON 92 atau Pertamax,\" katanya.
Pemakaian Pertamax mampu membuat pembakaran mesin menjadi lebih sempurna. Hal ini dikarenakan Pertamax mengandung sejumlah bahan berteknologi tinggi seperti detergency yang berfungsi membersihkan ruang mesin dan klep di ruang bakar. Karena Pertamax diketahui memiliki kandungan aditif Demusifier yang bersifat keep clean and clean up.
Zat tersebut berfungsi menyempurnakan proses kimia dalam pembakaran, membersihkan mesin dari semua timbunan kotoran mencegah korosi pada saluran dan tangki bensin serta meningkatkan kinerja mesin. \"Dengan menggunakan Pertamax, efek buruk dari kondensasi pun dapat diminimalisir. Serta yang terpenting membuat pembakaran pada mesin kendaraan terutama yang berformat injeksi lebih sempurna,\" ujar Mugino.
Selain pembakaran mesin lebih sempurna, dengan memakai Pertamax akan membuat mesin menjadi lebih irit 20-30 persen dibandingkan BBM jenis lainnya seperti Premium dan Pertalite meski volume liternya lebih sedikit. Ini dapat terjadi karena pembakaran Pertamax didalam mesin hanya membutuhkan waktu kurang dari satu detik dibandingkan Premium yang membutuhkan waktu bakar mencapai sepersekian detik.
\"Karena pembakarannya bagus maka lebih irit, Pertamax itu untuk terbakar hanya butuh sedikit dan tidak lama, beda dengan Premium butuh waktu yang agak lama, meski tidak selama minyak tanah,\" terang Mugino
Namun sayangnya, dikarenakan disparitas harga yang terlampau jauh dengan BBM subsidi, sehingga orang jadi malas menggunakan pertamax. Padahal menggunakan Pertamax banyak kelebihannya. Selain pemakaian bahan bakar lebih irit dan mesin lebih awet, juga akan membuat perporma menjadi lebih baik. \"Kita akui banyak masyarakat memilih Premium, padahal itu tidak baik untuk mesin sekarang ini, saya rekomendasikan pakai pertamax,\" tutupnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Toyota Agya Club (TAC), Rahmat Eko mengaku, menggunakan Pertamax berbeda dengan menggunakan BBM jenis lainnya. Hal ini terbukti dari beberapa tour seperti ke Kota Curup yang sudah dilakukan oleh komunitasnya. Bahkan dengan menggunakan Pertamax membuat suspensi mesin menjadi lebih bertenaga dan ringan. \"Kalau driver pasti tahu kondisi mesin lebih bertenaga atau tidak, bisa dirasakan dari tarikan gas yang lebih enteng, karena Pertamax mengandung Oktan yang tinggi makanya pembakaran lebih sempurna,\" kata Eko.
Hal tersebut sangat berbeda saat menggunakan BBM jenis Premium, karena selain beroktan rendah. Performa kendaraan juga tidak begitu bertenaga, hal ini disebabkan pembakaran yang diberikan oleh Premium tidak sebagus Pertamax. \"Kalau mau memilih, tentu saja saya memilih Pertamax, karena selain hemat bahan bakar, tenaganya juga kencang,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: