Korban Calo PNS 21 Orang

Korban Calo PNS 21 Orang

Tarif Uang Bervariasi

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Sepertinya pelaku berinisial AD yang merupakan calo CPNS bakal lama mendekam didalam jeruji sel tahanan, pasalnya ada sekitar 21 orang yang sudah tertipu dan menjadi korban dari pelaku AD ini dan semua korban sebagian besar berasal dari Kota Bengkulu. Bahkan dalam melakukan penipuan bisa meluluskan seseorang menjadi PNS ini, uang yang diminta pelaku pun bervariasi dari Rp 80 juta hingga Rp 120 juta dari para korbannya.

\"Berdasarkan keterangan korban, untuk jalur SMA lulus PNS tanpa tes harus menyetorkan uang sebesar Rp 80 juta, untuk D3 sebesar Rp 100 juta dan Si sebesar Rp 120 juta hingga Rp 200 juta,\" ucap Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Bengkulu, AKBP Pasma Royce SIk, kemarin (22/11).

Ia menjelaskan, jika ditotal untuk kerugian para korban ini mencapai miliaran rupiah, bahkan yang terakhir ini saja ada 8 korban yang melapor ke Polda Bengkulu total uang yang sudah diserahkan ke pelaku AD mencapai Rp 1,2 miliar lebih.\"Ini baru 8 korban, belum termasuk 13 korban lainnya, kemungkinan pelaku AD ini sudah mendapatkan keuntungan dari menipu ini bisa mencapi Rp 3 sampai 4 miliaran,\" bebernya kepada Bengkulu Ekspress.

Selain itu, ia menjelaskan, memang dari hasil penyelidikan anggotanya sekarang ini, pelaku AD yang sudah mendekam didalam Lapas Bentiring Bengkulu tersebut dalam kasus yang sama jika pelaku AD ini dekat dengan salah satu petinggi yang ada di Jakarta sebagai linknya untuk meluluskan para korban menjadi CPNS.

\"Terkait siapa orang penting atau petinggi yang disebutkan AD masih kita dalami dan dalam waktu dekat ini anggota akan terbang ke Jakarta untuk menindaklanjuti dan mencari tahu siapa orang tersebut,\" bebernya.

Ia menjelaskan, sekarang ini pun pihaknya juga masih mendalami kemana saja aliran uang tersebut mengalir, nanti dari aliran uang tersebutlah pihaknya dapat mengetahui siapa saja yang terlibat dan turut menikmati uang hasil menipu itu.

\"Kita akan lakukan penelusuran terkait aliran uang itu yang jelas, jika ada pelaku lain pasti akan kita tindaklanjuti karena ini kasus besar dan kerugian korbannya pun hingga miliaran totalnya,\" tutupnya. (529)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: