Dana Desa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Dana Desa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Dengan dikucurkannnya dana desa oleh pemerintah pusat selama empat tahun ini telah mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal tersebut dibuktikan dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat dan menurunnya angka kemiskinan di perdesaan di Provinsi Bengkulu.

\"Dana yang dialokasikan dari APBN selama empat tahun untuk 1.341 desa di Bengkulu ini telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat,\" kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bengkulu, Drs Ali Sadikin, kemarin (21/11).

Beberapa dampak positif dari pemanfaatan dana desa selama empat tahun penyaluran sejak 2015 hingga 2018 yaitu sudah terbangunnya sebanyak 721 penahan tanah, 408 air bersih, 1.268 unit MCK, 493 PAUD, 117 polindes, 526.024 meter drainase, 145 posyandu, dan 525 sumur.

Sementara itu, pembangunan yang bersifat menunjang aktivitas ekonomi masyarakat desa, yaitu 4.273 kilometer jalan desa, 11 kilometer jembatan desa, 50 unit pasar desa, 190 kegiatan badan usaha milik desa (bumdes), 15 embung, 2 tambatan perahu, 1.103 irigasi, dan 106 unit sarana olahraga. \"Manfaatnya begitu besar, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan mengentaskan kemiskinan di desa,\" terang Ali.

Pemerintah telah mengoptimalkan penggunaan dana desa dengan beberapa program penanggulangan kemiskinan, seperti program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) sehinga mampu mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Hal tersebut dilakukan mengingat angka kemiskinan di Bengkulul pada 2017 lalu telah mencapai 16,45 persen, dan berkat adanya dana desa angka tersebut telah berkurang menjadi 15,43 persen. \"Ini artinya, dana desa telah mendorong peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat,\" imbuh Ali.

Bahkan, di Provinsi Bengkulu pada 2015 lalu belum memiliki desa mandiri, namun semester I 2018 telah ada empat desa mandiri. Sementara itu desa maju yang pada 2015 hanya berjumlah 22 desa, tahun ini meningkat menjadi 67 desa. Begitu pula dengan desa berkembang yang pada 2015 ada sebanyak 386 desa, bertambah menjadi 622 desa pada semester I 2018. \"Dengan bertambahnya desa maju dan mandiri, maka desa tertinggal dan sangat tertinggal otomatis berkurang drastis,\" ujarnya.

Padahal pada 2015 lalu, jumlah desa tertinggal di Bengkulu mencapai 465 desa, lalu berkurang menjadi 613 desa pada semester I 2018. Sementara itu, desa sangat tertinggal yang mencapai 165 desa pada 2015, turun menjadi 35 desa pada semester I 2018.

\"Kami berharap pada 2019 pemerintah pusat dapat meningkatkan jumlah alokasi dana desa untuk 1.341 desa di Bengkulu, sehingga percepatan indeks pembangunan manusia dan pengurangan angka pengangguran dapat dilaksakan dengan baik,\" tutupnya.

Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM mengaku, program dana desa yang dilaksanakan pemerintah pusat pada 2015 silam dinilai sangat berpengaruh besar terhadap pengentasan desa tertinggal menjadi berkembang dan desa berkembang menjadi desa mandiri.

Pengaruh tersebut salah satunya terjadi di Provinsi Bengkulu yang penanganan desa tertinggalnya sudah mengalami penurunan yang signifikan. \"Berdasarkan laporan yang ada, di Bengkulu desa tertinggalnya menurun. Jadi sejak adanya dana desa ini, sudah berhasil mengurangi desa tertinggal,\" kata Kamaludin.

Selain mampu mengurangi desa tertinggal, Dana Desa juga dapat diupayakan untuk mendorong program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Program Prukades merupakan salah satu yang diarahkam dalam penggunaan dana desa tidak hanya pertanian maupun perikanan. Sektor pariwisata juga digencarkan. \"Untuk wisata, itu mesti terintegrasi, itu bagus untuk peningkatan ekonomi desa juga,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: