BSC Tolak Keras Pergantian Nama Pulau Tikus

BSC Tolak Keras Pergantian Nama Pulau Tikus

\"\"BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Bengkulu Speaking Comunity yang datang ke kantor DPRD kota sebanyak 12 orang menyampaikan penolakan keras rencana Pemerintah Kota Bengkulu yang ingin mengganti Pulau Tikus menjadi Pulau Harapan dan Doa (HD), kemarin (21/11). Menurut mereka untuk mengubah nama sama saja dengan mengubah sejarah, sehingga Pemkot diminta untuk menghentikan rencana perubahan nama tersebut.

\" Nama pulau HD itu tidak ada nilai jual, atlas dunia ini sudah mengenalnya dengan nama pulau tikus dan ada sejarahnya, jadi kami menolak rencana itu,\" tandas Ketua BSC, Endang Indra Purnama saat menyampaikan melalui rapat bersama anggota dewan yang dihadiri oleh Iswandi Ruslan, Suimi Fales, dan Imran Hanafi.

Meski rencana perubahan nama ditolak, namun pihaknya mendukung rencana pemerintah kota yang ingin menyelamatkan pulau tikus dari kepunahan baik dengan cara restorasi ataupun reklamasi. Hanya saja, pihaknya menginggatkan bahwa rencana itu tidak bisa dilaksanakan semudah membalikan telapak tangan, karena harus ada kajian yang matang sehingga tidak mengorbankan ekosistem dan terumbu karang di area pulau tikus tersebut, sebab hal ini juga memiliki resiko pidana.

\" Kalau mau menyelamatkan pulau tikus kami sangat mendukung dan kami juga mengajak masyarakat lainnya untuk mendukung itu. Apalagi jika ingin dibangun masjid di tengah pulau sebagai sarana ibadah, tetapi hal ini perlu melibatkan banyak pihak terkait agar tidak salah langkah,\" tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD kota, Iswandi Ruslan SSos yang juga memimpin rapat tersebut menyambut baik respon dari BSC, dan pihaknya akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi kepada Pemkot terkait aspirasi dari masyarakat ini.

\" Mereka dengan tegas menolak pergantian nama pulau tikus terkait historis dan sejarah, dan sudah kita rangkum untuk kita sampaikan ke Pemkot,\" terang Iswandi.

Disisi lain, Iswandi mengungkapkan bahwa dirinya sudah berbincang dengan Wakil Walikota Dedy Wahyudi mengenai persoalan ini, dan ternyata pergantian nama yang menjadi bola panas ini sengaja dilemparkan ke tengah masyarakat dengan tujuan untuk melihat seperti apa respon atau perhatian masyarakat terhadap pulau tikus. Sehingga, pulau tikus yang sempat terlupakan bisa kembali mendapatkan perhatian dan bisa mendapatkan dukungan atau ide-ide baru dalam rangka menyelamatkan pulau tikus yang setiap saat semakin terancam punah.

\" Tujuannya agar mendapatkan perhatian dari masyarakat sekaligus rencana reklamasi jadi bola panas ini sengaja dilemparkan sebagai pemancing supaya pulau tikus ini disebut-sebut oleh masyarakat. Jika ada penolakan yang besar tentu hal itu tidak akan dilakukan,\" pungkasnya. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: