Sirup Kalamansi Go Internasional
Permintaan Ekspor Meningkat
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Permintaan ekspor produk olahan sirup jeruk Kalamansi yang dihasilkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Bengkulu mulai meningkat. Permintaan ekspor produk ini datang dari Korea Selatan, Jepang, Australia, Hongkong hingga Arab Saudi. Hal ini menjadi pertanda bahwa salah satu produk unggulan Bengkulu ini mulai diminati.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, H Lierwan SE mengatakan, perdagangan ekspor sirup Kalamansi merupakan implementasi upaya pemerintah dalam meningkatan perekonomian masyarakat melalui penerimaan devisa.
\"Ekspor ini adalah bentuk upaya pemerintah untuk memajukan produk lokal Bengkulu serta diharapkan berdampak baik bagi perekonomian masyarakat kita,\" ujarnya.
Melalui peningkatan ekspor ke berbagai negara ini, akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat Bengkulu, terutama di sektor UKM yang tengah digencarkan oleh pemerintah. Hal ini sekaligus menjadi tonggak majunya produk lokal dari Bengkulu agar semakin dikenal dan diminati dunia.
\"Sudah saatnya sirup Kalamansi yang menjadi prosuk unggulan kita ini mendunia, rasanya yang khas serta nilai jual yang tinggi diprediksi akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi Bengkulu,\" tukas Lierwan.
Sementara itu, salah seorang produsen sirup Kalamansi di Kota Bengkulu, Amti Chaniago (50) mengaku permintaan ekspor datang dari Korea Selatan, Jepang, Australia, Hongkong, maupun Arab Saudi. Konsumen luar negeri menyukai sirup Kalamansi karena beraroma dan memiliki citarasa yang khas.\"Banyak pemesanan dari luar negeri yang mulai meningkat. Kebanyakan konsumen menyukai aroma sirup Kalamansi yang khas dan memiliki rasa citrus yang tajam,\" jelas Amti.
Untuk memenuhi pesanan konsumen luar negeri ini, ia membutuhkan sekitar 100 Kilogram jeruk Kalamansi segar per hari. Bahan baku ini dapat menghasilkan 60 liter sirup Kalamansi. Seiring dengan meningkatnya permintaan, ia harus menambah pasokan jeruk kalamansi segar setiap harinya.\"Seiring meningkatnya pesanan ekspor ini, kami juga harus berpikir bagaimana cara menambah pasokan jeruk segar agar mampu mencukupi meningkatnya permintaan ini,\" terang Amti.
Selain memenuhi permintaan ekspor yang meningkat, permintaan dari pasar domestik seperti Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, hingga Jakarta juga mengalami peningkatan. Hal ini semakin menandakan bahwa produk olahan Bengkulu ini juga semakin merajai pasaran domestik. Ditambah lagi dengan harga jualnya yang terjangkau, sirup kalamansi ini semakin diminati.
\"Satu botol sirup kalamansi ukuran 250 mililiter (Ml) dijual Rp 14.000, sedangkan untuk ukuran satu liter Rp 45.000 per botol. Harga yang terjangkau juga membuat permintaan terus nmningkat pesat,\" tukas Amti.
Salah seorang petani jeruk Kalamani, Saldi (57), menjelaskan bahwa perkembangan pasar produk olahan Kalamansi turut mempengaruhi harga jual jeruk Kalamansi segar miliknya, dimana beberapa tahun lalu, harga jeruk Kalamansi hanya Rp 1.000 per Kilogram, tapi sekarang telah mencapai Rp 4.000 per Kilogram.\"Meningkatnya permintaan membuat harga jual jeruk Kalamansi segar juga naik. Hal ini cukup menguntungkan petani,\" ujar Saldi.
Saldi mengungkapkan, pertumbuhan industri pengolahan yang didukung akses telah mendongkrak harga jeruk Kalamansi, serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani jeruk Kalamansi. Hal ini juga secara lagsung akan memperbaiki ekonomi Bengkulu ke depan.
\"Akses pengolahan jeruk Kalamansi sudah meningkat sehingga produksinya meningkat dan secara langsung berdampak pada melonjaknya permintaan jeruk Kalamansi segar dengan harga yang cukup baik,\" tukas Saldi.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: