Ekonomi Mikro Belum Maksimal

Ekonomi Mikro Belum Maksimal

BENGKULU, Bengkulu Ekspress – Belum maksimalnya Pemerintah Provinsi Bengkulu menggerakkan ekonomi mikro, membuat angka pengangguran cukup tinggi, yakni mencapai 35 orang pada Agustus 2018 lalu.Padahal sektor ekonomi mikro ini dapat mendorong penyerapan tenaga kerja sekaligus ikut membantu menumbuhkan ekonomi daerah.

Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM menyarankan, Pemprov Bengkulu sebaiknya menggerakkan sektor ekonomi mikro yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja. Hal ini dapat terjadi mengingat sektor ekonomi mikro mampu menggerakkan daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang kurang mendukung ini.

\"Seharusnya yang menjadi perhatian pemerintah adalah serapan tenaga kerja yang saat ini masih sagat rendah akibat kondisi ekonomi,\" kata Kamaludin, kemarin (11/11).

Ia mencontohkan, Pemprov Bengkulu bisa memfasilitasi bagaimana sistem kredit perbankan untuk diberi kemudahan, seperti dalam bidang ekonomi kreatif, sektor agribisnis dan juga pertanian. Lebih lagi kondisi ekonomi yang saat ini tidak stabil, orang yang bisa bertahan adalah mereka yang bermodal besar. Padahal, jumlah masyarakat menengah ke bawah jauh lebih besar dibanding menengah ke atas.

\"Makanya, semua sektor mikro harus digerakkan. Apalagi di bidang pertanian, karena Bengkulu ini basisnya pertanian,\" ujar Kamaludin.

Ia juga menyarankan, agar Pemprov Bengkulu mengambil kebijakan dalam membatasi usaha-usaha dari luar. Dengan begitu, dapat memberi kesempatan bagi pengusaha lokal untuk menggerakkan ekonomi khususnya dalam sektor mikro. \"Jika pemerintah membatasi usaha dari luar, selanjutnya pengusaha ekonomi mikro dapat bergerak. Jika kedua poin ini berjalan, serapan tenaga bisa secara maksimal,\" tutup Kamaludin.

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengaku, struktur lapangan pekerjaan pada Agustus 2018 tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar penyerapantenaga kerja di Provinsi Bengkulu.

Bahkan sektor ini menyerap tenaga kerja sebesar 49,27 persen, kemudian diikuti sektor perdagangan, rumah makan dan akomodasi menyerap tenaga kerja sebesar 15,76 persen dan sektor Industri pengolahan menyerap tenaga kerja sebesar 5,46 persen.

\"Melihat data tersebut, kami menilai sektor ekonomi mikro di Bengkulu, terutama bidang pertanian cukup tinggi menyerap tenaga,\" terang Dyah.

Akan tetapi, lanjutnya, jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2017, beberapa sektor lapangan pekerjaan mengalami peningkatan dan penurunan penyerapan penduduk bekerja. Sektor-sektor yang mengalami penurunan persentase penyerapan penduduk bekerja terbesar di atas 10 persen yaitu sektor Jasa keuangan dan asuransi sebesar 17,26 persen dan sektor Jasa pendidikan sebesar 10,29 persen.

Sementara sektor yang mengalami peningkatan persentase penyerapan tenaga kerja tertinggi adalah sektor jasa perusahaan yang meningkat lebih dari 100 persen atau sebanyak 4.302 orang dan sektor real estate yang naik sebesar 61,86 persen atau bertambah 360 orang.

\"Sektor jasa perusahaan dan real estate masih memberikan penyerapan tenaga kerja yang cukup baik. Hal ini meningkatnya permintaan tenaga kerja terhadap perusahaan jasa dan real estate untuk pembangunan rumah, tetapi jika dilihat berdasarkan data historis pertanian yang persentasenya masih selalu tinggi,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: