Delapan Mobnas Tak Laku

Delapan Mobnas Tak Laku

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu telah selesai melelang 30 mobil dinas (mobnas). Hasilnya, ada 8 mobnas yang tidak laku terjual hingga lelang ditutup pukul 14.00 WIB kemarin (1/11). Sedangkan yang laku berjumlah 22 unit mobnas dengan total pendapatan Rp 243 juta.

Kepala KPKNL Bengkulu, Sri Yuwono Hari Sarjito mengatakan, mobnas terjual paling mahal Rp 21 juta dengan nilai limit Rp 5,8 juta. Mobnas terjual paling mahal itu jenis Kijang KF60 minibus tahun 1996. Sementara paling murah terjual Rp 5 juta jenis Feroza tahun 1992 dengan harga limit Rp 3,6 juta.

\"Yang tidak laku itu kerena memang tidak ada yang menawar,\" terang Hari kepada BE, usai membuka hasil lelang di Kantor KPKNL Bengkulu, kemarin (1/11).

Ditegaskannya, mobnas yang tidak laku itu akan diserahkan ke pemprov. Nanti akan dilelang ulang ataupun akan dimanfaatkan kembali, itu menjadi kebijakan pemprov. Hasil lelang mobnas itu, menurut Heri, akan menjadi pendapatan asli daerah (PAD).

\"Lelang ini menunjukkan bahwa aset yang tidak bisa difungsikan masih dapat menghasilkan PAD. Tentu bisa membantu penerimaan daerah,\" tambahnya.

Bagi pemenang lelang bisa langsung membayar mobnas tersebut. Sebab, jika tidak diambil ataupun melunasi pembayaran lelang, maka jaminan lelang yang telah distorkan sebelumnya akan dihapuskan atau menjadi PAD pemprov.

\"Sesuai dengan aturan, dilunas sampai 5 hari kerja sejak menang lelang. Kalau tidak, uang jaminan tidak bisa ditarik kembali,\" papar Hari.

Begitupun bagi peserta yang tidak menang lelang, uang jaminannya akan dikembalikan. Panitia lelang juga tidak akan memotong satu rupiah pun dari uang jaminan tersebut.

Termasuk peserta yang telah memberikan jaminan, namun tidak melakukan penawaran juga tetap akan dikembalikan uang jaminannya.

\"Semua kita kembalikan uang jaminannya dengan utuh,\" ungkapnya. Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi Bengkulu, H Heru Susanto SE mengatakan, mobnas yang tidak laku akan dimanfaatkan. Pemanfaatannya akan diserahkan ke SMK otomotif dan Balai Latihan Kerja (BLK) Bengkulu. \"Jadi tetap dimanfaatkan untuk pelatihaan anak-anak kita,\" terang Heru.

Menurut Heru, pemanfaatan aset itu tetap bisa dilakukan. Caranya dengan memutasikan aset dari OPD pemilik mobnas ke Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi.

\"Sama-sama masih dimanfaatkan. OPD ini juga sudah mengajukan untuk permintaan mobnas itu,\" tambahnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: