20 Program Inovasi Desa
LEBONG, Bengkulu Ekspress – Pemerintah Desa (Pemdes) di Kabupaten Lebong mengalami kendala dalam berinovasi pembangunan melalui Dana Desa (DD). Sehingga diberikan sebanyak 20 program dalam pelaksanaan bursa inovasi desa yang dilaksanakan di Aula Serbaguna Sekretariat Kabupaten (Setkab) Lebong, kemarin (16/10/2018). Kegiatan tersebut dibuka Bupati Lebong, H Rosjonsyah SIP MSI dan dihadiri Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bengkulu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bengkulu, camat serta seluruh Pemerintah Desa (Pemdes) se-Kabupaten Lebong.
Kabid Fasilitasi Pembangunan Kawasan Pedesaan, Dinas PMD Provinsi Bengkulu, Erik Rizal SSos mengatakan, dengan kegiatan ini nantinya dapat memberikan inovasi tentang desa secara umum maupun khusus bagi setiap desa.
“Dengan ini, maka Pemdes akan bisa efektif dalam menjalankan DD yang telah diterima, selain dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur,” singkatnya kemarin (16/10/2018).
Sementara Bupati Lebong, H Rosjonsyah SIP MSI meminta dengan adanya program inovasi desa ini dapat diharapkan Pemdes yang selama ini selalu memperioritaskan pembangunan fisik, bisa berpikir kedepan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Jangan selalu fisik terus, tetapi Pemdes harus memiliki inovasi untuk membangun di luar fisik,” sampainya.
Dijelaskannya, Pemdes harus mendata potensi yang dimiliki desa. Selanjutnya bisa dikembangkan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Banyak yang bisa dikembangkan, apakah itu potensi air yang dimiliki serta yang lainnya.
“Itu harus ada dan diketahui Pemdes, jangan sampai potensi desa tidak diketahui Pemdes,’ tegasnya.
Kedepan, Bupati menjanjikan, kepada setiap desa yang memiliki BUMDes dan mampu menjalankan BUMDes yang dimiliki, nantinya akan mendapatkan reward.
“Kitakan mau memajukan desa, jadi salah satu upaya yaitu menjalankan BUMDes,” ujarnya.
Sementara itu, BPK Perwakilan Bengkulu, Arif Agus SE MM menambahkan, bahwa dalam berinovasi memang sangatlah penting untuk peningkatan desa. Namun yang tidak kalah pentingnya yaitu melakukan pengawasan dan pembinaan agar pengelolaan DD dapat dirasakan dan lebih efektif.
“Untuk itulah Pemda Lebong harus bisa melakukan pengawasan dan pembinaan,” sampai Arif.
Adapun 20 program inovasi yang diajukan kepada Pemdes. 6 program untuk bursa A, yang terdiri dari Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) berbasis penguatan melalui program kemintraan CSR. Pembangunan sarana olahraga desa berbasis peta demografi, pembebasan lahan untuk pembangunan embung melalui permusyawaratan desa.
Selanjutnya kerjasama antar desa mendekatkan akses pendidikan lanjut di daerah wilayah sulit. Saran olahraga desa dan destinasi wisata serta lahan kosong untuk taman olahraga desa. Pengelolaan sarana air bersih desa.Sementara untuk Bursa B, sebanyak 7 program yaitu pengelolaan sumber mata air melalui konservasi hutan berbasis kearifan lokal oleh pemdes, memanfaatkan aliran sungai menjadi desa mandiri energi. Selanjutnya mengubah sampah menjadi tabungan pendidikan dan kesehatan, kebijakan ternak kambing untuk peningkatan pendapatan keluarga serta anfaatan lahan pemerintah daerah menjadi wisata kuliner.
Bursa C sebanyak 7 program yaitu upaya desa mempertahankan rumah singgah dan angka partisipasi sekolah, peningkatan pelayanan administrasi kependudukan berbasis digital, peningkatan penerimaan desa melalui pengelolaan wisata sejarah, perencanaan bisnis untuk merintis pabrik tepung singkong, revitalisasi budaya dan ekonomi desa. Selanjutnya revitalisasi pasar desa dengan pasar tematik dan revitalisasi pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan pengelolaan oleh BUMDes.(614)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: