20 Siswa Terancam Tak Bisa UN

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Operator sekolah menemukan kejanggalan pada beberapa ijazah siswa tingkat pendidikan dasar, yakni ijazah SMP keluaran 2016. Kejanggalan itu terletak pada nomor ujian dengan pengeluaran ijazah tidak sama. Sedikitnya 20 lembar ijazah siswa ditemukan terdapat kejanggalan. Jika tidak segera ditindaklanjuti bisa berdampak terhadap tidak terdaftarnya siswa pada saat ujian nasional mendatang hingga tak bisa mengikuti UN.

\"Ijazah ini asli tapi palsu, karena ada kesalahan dalam penulisan,\" kata Ketua Operator Tingkat SMP se-Kota Bengkulu Syahrul Lubis.

Temuan kejanggalan ijazah itu diawali dari penginputan data calon peserta melalui data pokok pendidik (dapodik) ataupun secara manual. Setelah diteliti satu persatu ada ijazah yang penulisannya tidak sesuai dengan petunjuk teknis. Di nomor induk siswa nasional dituliskan 1-15-26-01-019-096-9, kode penomoran itu antara lain 1 merupakan kode kementerian, 15 kode tahun ujian (26) kode provinsi (01) kode kabupaten/kota (096) kode peserta (9) kode lokasi ujian. Pada ijazah yang sama ijazah kelulusan ditulis tahun 2016

\'\'Angka 15 merupakan menunjukkan angka tahun anak bersangkutan ujian. Saat di cek ada 20 ijazah di sekolahnya yang tidak sesuai itu, kalau anak ikut ujian tahun 2016 maka kelulusan harus ditulis tahun 2016 juga, kok ini beda,\" katanya.

Atas temuan itu operator meminta instansi/lembaga bersangkutan dapat melakukan pemeriksaan ijazah kembali. Karena operator sekolah kesulitan untuk melacak ijazah-ijazah janggal itu. Masih dibeberkan Lubis, penomoran dalam ijazah itu sangat penting sebagai data peserta ujian. Pasalnya, jika tidak segera diperbaiki, akan merugikan siswa bersangkutan. Jika seluruh ijazah mengalami kesalahan penulisan penomoran, maka siswa bisa terancam tidak bisa ujian tahun ini.

\'\'Kami berharap orang tua, sekolah yang mengeluarkan ijazah dapat mengecek kembali output ijazahnya. Dengan begitu memudahkan bagi operator sekolah untuk melacak penyebaran ijazah tersebut. (247)

Sumber: