Pengerjaan Jalan Zainul Arifin Lamban

Pengerjaan Jalan Zainul Arifin Lamban

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Proyek pembangunan Jalan Zainal Arifin mendapat sorotan dari DPRD Kota Bengkulu. Sebab, selain proyek ini berjalan sangat lamban, warga yang terkena dampak pembongkaran di sisi jalan ini juga tidak mendapatkan ganti rugi dari Pemerintah Kota Bengkulu. Padahal anggaran yang digelontorkan cukup fantastis yakni Rp 11,5 miliar dengan panjang jalan hanya 1,6 kilometer.

\"Memasuki 3 bulan dikerjakan belum ada perubahan signifikan, bahkan jalan rusak ini dibiarkan terlalu lama. Mirisnya, anggaran fantastis itu tidak ada ganti rugi untuk masyarakat yang sebagian rumahnya dibongkar akibat pelebaran jalan ini,\" kata Anggota Komisi II DPRD Kota, Heri Ifzan SE saat menggelar inspeksi mendadak (Sidak) bersama anggota dewan lainnya, kemarin (2/9).

Proyek yang dikerjakan oleh PT Pagestu Jaya Sakti ini terus mendapatkan keluhan masyarakat setempat, karena sudah terlalu lama menghirup debu mulai dari pagi, siang, dan malam. Karena, jalur tersebut merupakan jalan lintas menghubungkan Lingkar Timur ke simpang Kompi sehingga dilalui kendaraan cukup padat.

\"Kami minta jalan ini cepat diselesaikan, setiap hari teras rumah kami kotor akibat debu yang beterbangan. Tolong kepada pemerintah jangan sampai kami rugi 2 kali,\" cetus Wira (30) salah satu warga setempat.

Selain itu, dewan juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota segera melakukan evaluasi terhadap pihak ketiga, jika dalam sisa waktu yang masih ada ini pekerjaan belum tuntas atau tidak segera diaspal, dewan meminta agar proyek ini diputus kontraknya, karena pihak ketiga dianggap tidak mampu bekerja profesional.\"Kalau memang tidak sanggup, putus kontrak saja, jangan sampai tujuan pelebaran jalan ini baik, malah jadi buruk,\" tegas Heri.Dalam beberapa minggu ke depan, dewan akan kembali melakukan peninjauan lapangan untuk mengecek perkembangan pembangunan jalan Zainal Arifin ini. Jika belum dilakukan pengaspalan, maka dewan memanggil dinas PUPR untuk dievaluasi. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: