Petani Cabai Resah

Petani Cabai Resah

GUYURAN hujan terus-menerus di kawasan wilayah Kabupaten Kaur, selama beberapa waktu terakhir mengakibatkan cukup banyak tanaman cabai mengalami busuk buah, dan membuat petani cabai resah. Sebab kondisi ini membuat para petani cabai merugi.

“Musim hujan ini sulit diatasi untuk penyakit busuk buah, dan ini tentu menyebabkan kerugian bagi kami,” ujar Siraj (48), salah petani cabai sekitar Kecamatan Kaur Selatan, kemarin (18/9).

Menurut Siraj, para petani cabai saat ini mulai resah dengan hujan yang turun akhir-akhir ini karena tanaman cabai tidak tahan dengan cuaca yang terjadi saat ini. Karena jika hujan turun terus tanaman cabai bisa menguning dan mati. Sebab pengalaman tahun lalu para petani harus menyulam tanaman berkali-kali sementara persediaan bibit sudah mulai sulit didapat jika hujan terus.

\"Daun dan batang cabai menjadi busuk, layu, kering, dan akhirnya mati. Kalaupun bisa bertahan, buahnya tidak maksimal,\" keluhnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh petani cabai lainnya, Man (43), ia mengaku dimusim hujan ini selain tidak tahan oleh cuaca yang lembab, tanaman cabai miliknya juga rentan terhadap serangan hama. Hal ini menyebabkan jumlah panenan cabai mengalami penurunan. Panenan cabai untuk sekitar 1.000 tanaman yang normalnya antara 1,2 kuintal, saat ini terjadi penurunan menjadi sekitar satu kuintal.“Kebanyakan hama yang menyerang adalah jamur. Gangguan tanaman ini timbul saat buah cabai baru tumbuh, dan buah cabai yang masih kecil terlihat putih-putih dan busuk,” tandasnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: