Disperindag Kesulitan Pungut PAD

Disperindag Kesulitan Pungut PAD

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu tampaknya mulai kesulitan dalam melakukan pungutan retribusi disetiap kios dan auning dalam pasar Panorama. Hal ini dikarenakan banyaknya pedagang yang berjualan dibadan jalan dan meninggalkan lapak yang sudah disediakan didalam.

\" Kendalanya karena banyak orang berjualan diluar, seharusnya ditertibkan lagi orang-orang yang punya kios, los auning harusnya masuk kedalam bisa lebih mudah kami lakukan penagihan,\" kata Kepala Disperindag Kota, Hj Dewi Dharma MSi melalui Bendahara Penerima Diseperindag Kota Fitri Novalina, kemarin (12/9).

Dijelaskannya, pada saat melakukan penagihan ini kerap kali orang-orang yang terdata itu tidak berada di tempat alias tutup, dan lebih memilih berjualan diluar, sehingga sulit baginya untuk meminta retribusi harian atau bulanan.

\" Pernah kami tagih pemilik kios ini yang sedang berjualan diluar pasar, seolah-olah kami lakukan pungli, padahal yang kami tagih ke mereka ini adalah pemilik kios yang memang terdata,\" bebernya.

Untuk diketahui, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar tersebut ditahun 2018 mencapai Rp 1,7 miliar. Berdasarkan data yang sudah terkumpul sejak bulan Januari hingga Agustus baru mencapai Rp 972 juta. PAD ini dari biaya sewa lapak yang disesuaikan dengan ukuran seperti contoh Rp 180 ribu perbulan dengan luas 4x5 meter, kemudian Rp 58 ribu dengan luas 3x3 meter, dan sebagainya.

\" Kami terus berupaya melakukan penagihan rutin, insyallah dengan sisa waktu 4 bulan kedepan bisa tercapai,\" harapnya Fitri.  Meski optimis bisa tercapai, namun pihaknya berharap agar ada kerjasama dari Dinas terkait lainnya untuk tetap serius dalam menata pasar, terutama melakukan penertiban dan penataan pedagang yang hingga kini masih membandel berjualan diluar area pasar, tak hanya pasar Panorama saja, tetapi juga pasar minggu, barukoto dan pagar dewa. Sekaligus melakukan kerjasama yang baik untuk memberantas praktek jual beli lapak di badan jalan.

\" Kita lebih giat lagi menagih, tapi kita harapkan juga yang punya kios untuk tidak berjualan diluar, tapi berjualanlah di tempat yang sudah disediakan agar lebih mudah kami melakukan penagihan,\" pungkasnya. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: