Rastra Terancam Tak Tersalurkan

Rastra Terancam Tak Tersalurkan

MUKOMUKO,Bengkulu Ekspress – Kuota beras sejahtera (Rastra) yang diperuntukan masyarakat di Kabupaten Mukomuko, terancam tidak tersalurkan secara keseluruhannya. Khususnya kuota yang diperuntukan 738 jatah penerima Rastra. Karena kuota tersebut tidak di manfaatkan oleh pihak pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.

“Kami sudah menyurati pihak kecamatan agar ditindaklanjuti ke pemerintah desa terkait hal tersebut. Hanya saja hingga saat ini belum ada yang menyampaikan data penerima program dari pemerintah pusat tersebut,”ungkap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Herlian SSos MSi, kemarin (5/9).

Menurutnya, pihaknya telah berupaya maksimal untuk memenuhi kuota yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos). Kendati demikian,kata Herlian, ia mengharapkan, pemerintahan desa dan kecamatan untuk lebih pro aktif. Pasalnya, jika kuota tersebut tidak digunakan, maka masyarakat kurang mampu di wilayahnya yang bersangkutan dirugikan.

Terutama warga yang layak menerima rastra, namun belum masuk dalam SK penerima rastra tahun 2018. Ia menyampaikan, total kuota Kabupaten Mukomuko sebanyak 9.122 keluarga penerima manfaat (KPM). Hingga awal September ini dan yang di SK kan oleh Kemensos, penerima Rastra hanya sebanyak 8.384 KPM.

“Sebanyak 738 KPM lagi. Sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan,”bebernya. Beberapa desa dan kecamatan, yang sempat mengajukan nama-nama baru untuk penerima rastra dan diusulkan, tetapi tidak masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT). Ini dipastikan ditolak Kemensos.

“Salah satu syarat nama warga yang boleh diajukan, harus masuk dalam BDT. Desa dan kecamatan yang belum memanfaatkan program rastra itu telah kita surati lagi dan diminta segera menyampaikan daftar nama penerima,”ujarnya.

Herlian menambahkan, Rastra bulan September, mulai kemarin (5/9), disalurkan. Kecamatan penerima pertama yakni Kecamatan Air Rami dan Ipuh dan langsung di Devisi Regional Bulog Bengkulu ke titik distribusi.”Rastra untuk bulan September ini mulai di distribusikan dan dilakukan bertahap,”lanjut Herlian.(900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: