Ekonomi Bengkulu Menguat

Ekonomi Bengkulu Menguat

Ekonomi Bengkulu Menguat

BENGKULU, Bengkulu Ekspress– Bank Indonesia (BI) melihat ekonomi Bengkulu tumbuh menguat pada triwulan II 2018 mencapai 5,10% dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 5,08%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Bengkulu juga lebih baik dibandingkan Sumatera yang hanya tumbuh sebesar 4,65%.

Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, meningkatnya konsumsi masyarakat pada Ramadan dan hari Raya Idul Fitri serta THR merupakan faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan.

\"Konsumsi rumah tangga yang dominan mengalami peningkatan konsumsi di bulan Ramadhan, lebaran dan periode libur sekolah. Pertumbuhan konsumsi masyarakat ini juga diikuti oleh penguatan inflasi,\" kata Endang, kemarin (28/8).

Tekanan Inflasi pada triwulan II 2018 meningkat pada level 3,77% atau mengalami penguatan dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,18% yoy. Bahkan tercatat lebih tinggi dari inflasi Sumatera sebesar 3,38% yoy dan nasional 3,12% yoy. Meningkatnya inflasi ini didorong oleh kelompok volatile food dan kelompok inti selama Ramadan dan Idul Fitri.

\"Inflasi pada triwulan II didorong oleh naiknya harga komoditas ayam potong pada Ramadan lalu,\" ujar Endang.

Sementara itu, BI memperkirakan perekonomian Bengkulu pada triwulan III 2018 akan tumbuh lebih tinggi. Sebab, peningkatannya akan didorong oleh akselerasi kegiatan investasi pemerintah dan masih tingginya pertumbuhan ekspor.\"Hal tersebut akan direspon dengan meningkatnya harga sawit sehingga pendapatan petani membaik,\" jelasnya.

Bahkan BI memperkirakan peningkatan harga komoditas sawit akan semakin baik seiring dengan pemerintah mewajibkan penggunaan solar bercampur dengan minyak kelapa sawit sebesar 20% yang efektif mulai 1 September 2018 ini.\"Kalau kebijakan itu dilaksanakan, maka permintaan komoditas CPO akan meningkat dan membuat harga sawit kembali bergairah,\" ujar Endang.

BI berharap dengan kembali membaiknya perekonomian Bengkulu dari sektor kelapa sawit agar dapat memicu kenaikan produksi. Sehingga masyarakat di Bengkulu ekonominya akan kembali bangkit.

\"Selanjutnya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan, diperlukan langkah-langkah terkoordinasi guna mempercepat dan meningkatkan kontribusi lapangan usaha potensial lainnya, seperti perkebunan, perikanan dan pariwisata,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: