BI Dorong Ekspor Kopi Bengkulu

BI Dorong Ekspor Kopi Bengkulu

BENGKULU, Bengkulu Ekspress – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu mendorong komoditas kopi Bengkulu masuk ke pasar ekspor. Hal ini dilakukan agar kopi Bengkulu semakin populer serta mampu berkontribusi bagi perekonomian daerah dan nasional

Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, ekspor produk kopi olahan dalam negeri didominasi oleh kopi instan, ekstrak, esens, dan konsentrat kopi yang tersebar ke bebarapa negara tujuan ekspor utamanya di negara kawasan Asean, Iran, dan Uni Emirat Arab hingga ke Eropa. Bahkan BI Bengkulu telah mengirim kopi asli Bengkulu ke Swiss untuk dijadikan sebagai souveni.

\"Saya sudah kirim kopi Bengkulu ke Swiss sebanyak 500 pcs ke kedutaan besar Indonesia di Swiss untuk souvenir HUT ke 73 RI kemarin,\" kata Endang, kemarin (26/8).

Ekspor komoditas kopi yang dilakukan oleh BI merupakan salah satu strategi untuk mempopulerkan kopi Bengkulu ke kancah Internasional. Selama ini kopi Bengkulu sempat tidak terkenal dan selalu provinsi lain yang mendapatkan nama, sehingga dengan melakukan ekspor langsung keluar negeri maka kopi Bengkulu akan semakin dikenal. \"Mudah-mudahan dengan adanya upaya ini ada orang kaya ataupun investor disana yang tertarik investasi di Bengkulu setelah cicipi kopi kita,\" harap Endang.

Tidak hanya kopi, pihaknya juga berusaha mendorong para pelaku usaha lainnya seperti batik, jeruk kalamansi dan sektor lainnya untuk ikut berkontribusi melakukan ekspor. Potensi pasar ekspor sangat besar dan jika telah berkecimpung di pasar ekspor maka secara tidak sengaja telah berkontribusi terhadap devisa negara. \"Kita harus bersama-sama memasarkan produk kita ke pasar ekspor agar ekonomi negara dan daerah semakin baik,\" tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti SE MT mengaku, sangat apresiasi dengan langkah yang dilakukan oleh BI. Pihaknya menilai, seluruh sektor bisnis di Bengkulu haruslah berorientasi pada ekspor. Dengan bagitu akan mampu menciptakan sumber ekonomi yang cukup baik bagi daerah. \"Salah satunya Kopi bisa ekspor, karena sudah terkenal sampai kemana-mana,\" kata Nopian.

Belum lagi, Provinsi Bengkulu termasuk salah satu penghasil kopi terbesar di Sumatera dengan mencapai ratusan ribu ton setiap tahunnya dari kebun rakyat. Besarnya potensi tersebut harus mampu dimanfaatkan oleh masyarakat Bengkulu. \"Saya ingin sekali ada investor yang datang melirik kopi Bengkulu ini. Karena tinggal mengelolanya saja. Tak perlu buka kebun lagi. Karena sudah ada kebun rakyat. Saya ingin kedepannya ada investor yang bisa bekerjasama dengan para petani kopi kita dalam berbinis,\" tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) AEKI Bengkulu, Bebby Hussy mengatakan akan lebih fokus dalam pengembangan komoditas kopi yang akan menjadi komoditas unggulan di Provinsi Bengkulu. Bahkan saat ini, kopi Bengkulu sudah layak untuk menjadi komoditas ekspor di Provinsi Bengkulu.

“Selama inikan kopi Bengkulu dibawa ke Lampung kemudian baru di ekspor, nah kedepan bagaimana kita bisa melakukan ekspor itu langsung dari Bengkulu. Hal ini tentunya kita telah bekerjasama dengan Pelindo, BUMD Provinsi, serta pengusaha kopi yang ada di Bengkulu,” ungkap Bebby beberapa waktu lalu.

Dijelaskannya, saat ini untuk daerah penghasil kopi terbesar di Provinsi Bengkulu masih berada di Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong dan Lebong. Bahkan untuk produksi kopi di Provinsi Bengkulu saat ini sudah mencapai 60.000 ton pertahun, jika harga jual kopi Rp 22.000 /Kg maka jumlah penghasilan dari komoditas kopi diatas Rp 1 Triliun.

“Nah ini tentunya menjadi penghasilan yang cukup besar. Untuk itu, dengan adanya AEKI ini maka penghasilan dari Kopi tersebut akan kita tingkatkan. Sehingga penghasilan pajak ke Pemerintah dari sektor perkebunan kopi juga akan meningkat,” jelas Bebby.(999/**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: