Baru 17 Desa Proses Miliki Bumdes

Baru 17 Desa Proses Miliki Bumdes

TAIS, Bengkulu Ekspress- Sebayak 182 desa di Kabupaten Seluma, diharuskan memiliki Badan Usaha Milik Desa(Bumdes). Karena dana desa (DD) bisa dipergunakan sebagai penyertaan modal dalam menjalankan usaha dari BUMDes. Hanya saja, hingga saat ini baru 17 desa saja yang sudah memiliki BUMDes dan sudah tercatat dibagian Hukum Sekretariat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Seluma.

“Ditahun 2018 ini sudah tercatat sebanyak 17 BUMDes yang teregister dan 10 BUMDes lagi masih tahap perbaikan oleh desa,”tegas Kabag Administrasi Hukum Sekretariat Pemda Seluma, Nur Fadlyah SH kepada Bengkulu Ekspresskemarin.

Dalam BUMDes yang telah disampaikan desa harus dilakukan pemeriksaan dan pemberian nomor register dibagian hukum. Ditemukan sejumlah kesalahan, diantaranya tidak sejalannya usulan BUMDes dan keinginan warga. Termasuk juga harus ada surat pengantar dari desa dan berita acara serta AD/ART serta terpenting harus memiliki bidang usaha.“Kebanyakan bidang usaha tidak sesuai dengan kondisi dan perencanaan yang sudah disampaikan termasuk keredaksian dari BUMDes itu sendiri tidak sesuai,” sampainya.

Adapun Bumdes yang sudah berjalan salah satunya Bumdes Jaya Mandiri yang dimiliki Desa Lawang Agung (LA). Bumdes ini sudah memiliki badan humum, serta telah terdaftar di pemerintahan kabupaten Seluma sudah berjalan. Bahkan Bumdes Jaya Mandiri sudah memiliki unit usaha seperti pada usaha air mineral, Sembako dan Prikanan.

“Bumdes sudah berjalan setelah mendapatkan penyertaan modal dari desa yang berasal dari DD tahun 2017 dan 2018 ini,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Kades Lawang Agung Firdaus Ssos melalui Sekdes Herwan kepada Bengkulu Ekspress kemarin (3/8).

Disampaikan, penyertaan modal pada Bumdes sudah sangat membantu dan membuat roda pemerintahan dan prekonomian ikut meningkat. Sembari peningkatan sarana dan prasarana desa melalui DD tersebut. Ditahap awal penyertaan modal sebesar Rp 130 Juta. Pada 2018 penyertaan modal hanya Rp 30 juta. “Kemajuan dan dampak dari penyertaan modal sangan nampak. Salah satunya pada unit usaha air mineral. Namun penyertaan modal juga harus di imbangi dengan peningkatan pembangunan,”ujarnya .(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: