KEK Harus Direalisasikan

KEK Harus Direalisasikan

Pelindo Diminta Serius

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Belum selesainya 3 dari 17 izin oleh PT Pelindo II Bengkulu sebagai syarat didirikannya kawasan ekonomi khusus (KEK) disoroti DPRD Provinsi.  Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, H Armansyah Mursalin SE menegaskan, PT Pelindo II Bengkulu harus serius mengurus izin tersebut. Apalagi tiga dari dua syarat yang belum selesai itu berada di internal Pelindo itu sendiri, yaitu terkait komitmen PT Pelindo pusat untuk membangun infrastruktur KEK dan komitmen 30 persen investasi Pelindo II Bengkulu ke Pelindo pusat. Lalu satu syarat lagi, kemudahaan investor masuk ke KEK oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu.

\"KEK ini jelas akan mendongkrak ekonomi Bengkulu. Pelindo harusnya serius urus izin itu. Jangan sampai terus-terusan gagal,\" tegas Armansyah kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (3/8).

Ditegaskannya, 3 syarat itu wajib bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Jangan sampai, hadirnya KEK di Bengkulu terus gagal, seolah PT Pelindo tidak serius mengurus izin tersebut. \"Kita tidak ingin, komitemen Pelindo untuk jadikan KEK itu tidak terealisasi,\" tuturnya.

Bukan hanya soal KEK, dewan juga menyangkan PT Pelindo tidak bisa cepat menyelesaikan pengerukan alur Pelabuhaan Pulau Baai Bengkulu. Sebab, dari dampaknya dangkal alur itu, kapal-kapal besar tidak bisa masuk. Termasuk kapal peti kemas dan kapal tongkang batu bara tidak bisa bersandar di pelabuhaan.

\"Dangkal alur ini sudah kita pertanyakan baik di Pelindo Bengkulu maupun Pelindo pusat. Dangkal alur ini buat Bengkulu merugi, karena kapal-kapal besar pengangkut bahan baku tidak bisa masuk,\" tambahnya.

Armansyah meminta PT Pelindo untuk segera menyelesaikannya. Termasuk laucing KEK, juga bisa dilaksanakan pada tahun ini. \"Ini tugas besar Pelindo. Karena harapan kita, ekonomi itu bisa bergerak lewat pelabuhaan. Jika tidak ada keseriusan dari Pelindo itu sendiri, juga percuma,\" tegas Armansyah.

Pengamat Ekonomi, juga dosen program Doktoral Pascasarjana Universitas Mercu Buana Dr Ahmad Badawi Saluy mengatakan, izin didirinya KEK memang menjadi modal utama. Sebab, tanpa ada izin, tentu KEK itu tidak bisa diwujudkan. \"Izin yang pertama harus dipenuhi. Kalau tidak ya, gagasan untuk bangun KEK bakal sulit terealisasi,\" terang Ahmad.

Menurutnya, program besar Bengkulu memiliki KEK, memang menjadi hal penting untuk diwujudkan. Sebab, dilihat secara geografis Bengkulu, memiliki potensi sangat banyak, untuk pengembangan ekspor dan impor. Ketika KEK bisa terwujud, secara otomatis ekonomi Bengkulu akan bergerak pesat dibanding daerah lain yang ada di Pulau Sumatera. \"Kalau KEK itu ada, pasti ekonomi itu akan tumbuh, seiring banyaknya datang para investor ke Bengkulu,\" tambahnya.

Banyaknya investor yang berdatangan itu, tentu masyarakat akan menerima dapaknya. Minimal, tenaga kerja dari lokal akan digunakan untuk memenuhi kebutuhaan tenaga kerja disemua sektor investasi. Baik itu investasi industri, pertambangan, perkebunan mapun dari sektor wisata juga akan berkembang.  \"Jika tenaga kerja banyak dari Bengkulu, nilai kapital masyarakat akan tumbuh. Dengan demikian, kesejahteraan itu juga akan hadir ditengah-tengah masyarakat,\" papar Ahmad.

Untuk itu, rencana KEK yang digagas Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah bersama PT Pelindo II Bengkulu itu harus didukung oleh semua pihak. Termasuk yang paling terpenting, bagaimana memudahkan investor itu hadir ke Bengkulu. Jangan sampai semua pihak menghambat para investor dalam sisi perizinan. \"Kemudahaan-mudahaan harus bisa diberikan. Termasuk memasarkan KEK itu kesemua negara. Dengan banyak yang tau, maka para investor akan datang dengan sendirinya,\" tegasnya.

Sementera itu, General Manager (GM) PT Pelindo II Bengkulu, Hambar Wiyadi mengatakan, tetap berkomitmen KEK itu bisa direalisasikan. Termasuk mempercepat, 3 dari 17 izin untuk diselesaikan. \"Ini kita kejar terus untuk segera selesaikan bersama semua pihak,\" tutur Hambar.

Tidak hanya KEK, tugas besar PT Pelindo juga tetap akan mempercepat pengerukan alur pelabuhaan yang telah dangkal sampai 5,6 mLws. Hambar mengatakan, pengerukan alur itu sebelum telah dilakukan oleh Kapal keruk Kalimantan II jenis TSHD (Trailing Suction Hoper Dreger) dengan kapasitas Hopper 4.000M3. Namun demikian, harus gagal, mengingat kapastitas kapal keruk itu terlalu kecil dan sudah tua. Atas hal itu, mengharukan PT Pelindo untuk menyewa kapal keruk The Laperus dari Dubai. \"Kapal dari Dubai ini belum datang karena belum selesai izin. Tapi sekarang sudah selesai dan akan datang ke Bengkulu,\" terangnya.

Pendangkalan yang terjadi itu, juga menghambat ekonomi Bengkulu. Sebab, kapal-kapal besar tidak bisa masuk ke dalam Pelabuhaan Pulau Baai. Kapal yang tidak bisa masuk itu janis kapal Meratus yang mengangkut peti kemas. Lalu kapal-kapal besar jenis tongkang untuk mengangkut batu bara dari Pelabuhaan untuk di ekspor. \"Kita masih berusaha untuk cepat,\" tambah Hambar.

Menurutnya, kapal keruk dari Dubai itu dijadwalkan akan datang pada tanggal 15 Agustus mendatang. Ketika telah datang, maka akan segera melakukan pengerukan alur dengan kedalaman minimal 10 mLws. Dengan demikian, kapal-kapal besar bisa masuk lagi ke dalam kolam pelabuhaan. \"Sekarang kapal itu masih dalam perjalanan,\" tandasnya.(151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: