Desa Kebon Gunung Bakal Punya Wisata Peternakan Kambing

Purworejo, bengkuluekspress.com - Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Purworejo, Jawa Tengah kini kian maju. Peternakankan kambing kini menjadi produk unggulan desa. Bahkan desa tersebut sudah mengembangkan peternakan kambing terpadu bernama Lurie Sae Farm.

“Peternakan terpadu itu lebih seperti laboratorium tempat pelatihan untuk orang-orang yang ingin mendalami cara-cara beternak dan memperlancar produksi susu kambing. banyak yang datang berlatih dari luar kota,” terang Kepala Desa Kebon Gunung Heri Wibowo.

Melihat perkembangan tersebut, masyarakat desa bermusyawarah dan memutuskan mengembangkan usaha peternakan kambing ke sektor pariwisata. Nantinya akan ada lahan khusus yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, sehingga wisatawan bisa melihat, memberi makan, memerah susu kambing, dan berbagai kegiatan lain. “Saat ini pembebasan lahannya sudah mulai dilakukan. Nantinya pengelolaan usaha ini akan dilakukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” jelas Heri.

Saat ini keberadaan Lurie Sae Farm kian berkilau. Bahkan pernah memenangi kontes Kambing Ettawa tingkat nasional mau pun daerah. Masyarakat Kebon Gunung, ujar Heri, memahami dan setiap ada kesempatan mempromosikan manfaat susu kambing yang kaya nutrisi.

Pemerintah Desa Kebon Gunung yang lokasi desanya hanya sekitar 15 menit dari pusat kota Purworejo itu, berusaha memasarkan produk unggulan tersebut secara online. Kantor desa difungsikan seperti kamar dagang dan industri di tingkat desa. Lewat website desa di http://kebon-gunung.desa.id beragam informasi kegiatan desa dapat diakses oleh publik setiap hari.

Pembangunan infrastruktur di Desa Kebon Gunung diarahkan untuk memperhatikan pola produksi masyarakat. Pemerintah Desa memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang mendukung kelangsungan usaha-usaha warga.

Kerja inovatif Desa Kebon Gunung mampu menginspirasi desa-desa lainnya untuk belajar dan meniru ide tersebut. Tak sebatas desa di Kabupaten Purworejo, sejumlah di Banyumas, Magelang, dan desa lainnya menimba ilmu di Desa Kebon Gunung. Pertukaran pengetahuan dan belajar bersama antardesa menjadi strategi percepatan pembangunan dan pemberdayaan desa. (*)

Sumber: