Stok Ayam dan Telur Minim
Bulog Tunggu Instruksi Pusat
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Kenaikan harga daging ayam dan telur di pasaran mendapat perhatian serius dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu. Tim Disperindag yang dipimpin Kadis Perindag Kota, Dewi Dharma MSi ini melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa pasar, kemarin (23/7).
\"Sebelum menemui pedagang, kami terlebih dahulu menemui distributor, dan setelah dilihat stok yang ada memang tidak mencukupi untuk area Kota Bengkulu,\" kata Dewi Dharma.
Menurutnya, kenaikan harga ini bukan hanya terjadi di Kota Bengkulu saja, tetapi sudah menjadi masalah nasional, karena ayam produksinya kurang 40 persen yang disebabkan biaya naik cukup tinggi. \"Pakan juga naik kemudian transportasi serta akomodasi lainya juga ikut naik. Selain itu, pihak distributor juga mengatakan stok berkurang sekitar 40 persennya disebabkan kematian ayam,\" terangnya.
Menangani persoalan ini, pihaknya berkoordinasi dengan Bulog untuk pengadaan stok telur dengan harga Rp 42 ribu per karpet dan menyetok daging ayam beku. Selain itu, pihaknya juga memasok ayam dari dari Provinsi Sumatera Barat. Hhanya saja, saat ini Sumatera Barat juga diminta untuk mengisi ke Pulau Jawa, karena di Jawa juga mengalami kekurangan 40 persen karena banyaknya ayam yang mati.
\"Ayam juga kita berkoordinasi untuk menyetok, mudah-mudahan nanti Bulog bisa memenuhi yang kita minta itu, tapi hari ini kita langsung turun ke lapangan untuk memastikan bahwa memang pasokan sedikit,\" jelasnya.
Dewi juga menuturkan, jika dilihat skala besar, kebutuhan telur untuk warga Kota Bengkulu mencapai 30-40 ribu karpet per hari. Sedangkan untuk kebutuhan daging ayam 400-500 kilogram per hari.
Sementara itu, Bulog Divre Bengkulu siap mengatasi tingginya harga telur ayam di Pasar yang telah mencapai Rp 52 ribu per karpet. Bulog akan menyediakan telur ayam dengan harga Rp 42 ribu per karpet jika ada instruksi dari pusat. \"Kami masih menunggu apakah di Bengkulu perlu dilakukan operasi pasar telur atau tidak,\" kata Kepala Bulog Bengkulu, Dedy Sabentra, kemarin (23/7).
Ia menjelaskan, kebijakan untuk mengendalikan harga dan pasokan termasuk melaksanakan operasi pasar bagi Bulog terhadap komoditas pokok sesuai instruksi pemerintah pusat. Seperti yang sudah dilakukan berupa menyediakan beras, gula, minyak goreng, terigu, dan daging kerbau beku.
Jika saat ini telur mengalami gejolak di pasaran, Bulog Bengkulu tidak bisa secara inisiatif dan serta merta ikut mengadakan pasokan untuk pengendalian harga. \"Semua tergantung penugasan dari pusat,\" tutur Dedy. Jika memang pemerintah memberikan kewenangan itu, maka prinsipnya Bulog Bengkulu siap menjalankan.
Tetapi tidak serta merta Bulog menyediakan stok telur dalam jumlah banyak, karena jika pasar tidak membutuhkannya maka bulog yang akan rugi. \"Bulog Bengkulu siap melaksanakan operasi pasar telur bila ada penugasan pemerintah, tetapi jumlahnya tidak banyak karena telur juga ada masa berlakunya paling lama 7 hari,\" tutupnya.(999/805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: