Marak Perceraian Kalangan Guru

Marak Perceraian Kalangan Guru

KOTA MANNA BENGKULU SELATAN, Bengkulu Ekspress – Disaat para guru dituntut untuk menjadi tauladan bagi anak didik dan lingkungannya. Namun di Bengkulu Selatan (BS), akhir-akhir ini marak terjadi perceraian dari kalangan guru. “ Sejak saya menjabat sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan selama 1 tahun 1 bulan, sudah lebih dari 50 guru yang mengajukan permohoann cerai,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan, Santono MPd.

Santono mengatakan, dari alasan yang disampaikan para PNS guru tersebut untuk bercerai dengan pasangannya, sangat beraneka ragam. Namun penyebab mereka mau cerai didominasi karena alasan ketidakcocokan lagi dengan pasangan. Bahkan ada yang sudah lama berumah tangga dan dikaruniahi anak.

“ Alasan percerainya, mereka mengaku sudah tidak cocok lagi dengan pasangannya,” ujar Santono.

Santono menambahkan, dengan banyaknya permohonan cerai dari kalangan guru tersebut, pihaknya selalu berupaya mempertemukan mereka dengan pasangannya. Bahkan tidak hanya satu kali, namun hingga tiga kali pihaknya memediasi pasangan tersebut agar rujuk kembali. Sebab dikhawatirkan perceraian mereka dapat berakibat tidak baik bagi anak-anak keturunan mereka. “ Kami sudah upayakan hingga 3 kali agar mereka rujuk, namun usaha kami gagal, mereka tetap ngotot mau cerai,” imbuhnya.

Dengan banyaknya guru atau tenaga pendidik yang bercerai, membuat dirinya prihatin. Sebab dikhawatirkan dapat menganggu proses belajar mengajar di sekolah. Hal itu lantaran para guru tersebut akan sibuk mengurus perceraiannya di pengadilan, hingga akhirnya, fokus utama mendidik anak-anak di sekolah akan kurang maksimal. Dengan kondisi tersebut, dirinya berharap, para guru tersebut dapat mengurungkan niatnya bercerai hingga bisa mencabut kembali gugatannya di pengadilan agama Bengkulu Selatan terhadap pasanganya. Sehingga mereka bisa rujuk kembali.

Namun demikian, jika mereka tetap ngotot ingin bercerai, Santono meminta kepada guru lainnya agar tidak meniru upacar perceraian yang dilakukan ke-50 lebih PNS tersebut dengan selalu mempertahankan rasa kasih sayang, dan saling menjaga kesetiaan bersama pasanganya.

“ Kalaupun saat ini sudah banyak guru yang mau bercerai, saya harap ke depan tidak bertambah lagi, hal ini bisa menjadi pelajaran bagi guru lainnya agar bisa mempertahankan pasangannya hingga akhir hayatnya, sebab guru merupakan suri tauladan bagi anak didiknya yang tidak hanya menjadi contoh yang akan ditiru oleh anak didiknya, namun juga akan dicontoh oleh warga disekitarnya, “ demikian Santono. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: