Penipuan Belanja Online Marak
BENGKULU,Bengkulu Ekspress-Jelang lebaran, penipuan berbelanja berbagai pakaian lewat media sosial semakin marak terjadi di wilayah hukum Polda Bengkulu. Selama bulan ramadan ini, tercatat sudah ada lebih dari 3 kasus penipuan melalui online dengan kerugian lumayan besar yang dilaporkan ke Polda Bengkulu.
Kasus penipuan lewat media sosial terbaru menimpa Lena Meriyanti, warga kelurahan Kebun Tebeng dan Diana Mustika Ratu, warga kelurahan Pagar Dewa, Kota Bengkulu. Alih-alih belanja untuk baju lebaran, keduanya malah menjadi korban penipuan saat berbelanja online melalui media sosial instagram.
Modus penipuan yang dialami kedua perempuan di Kota Bengkulu ini memang terkesan sama. Yaitu berbelanja pakaian gamis dan batik tenun yang di promosikan terlapor melalui akun istagram yang dibuat khusus untuk menipu para korban. Seperti keterangan yang diberikan salah satu korban, Lena Meriyati, mengaku awalnya berteman di instagram dengan terlapor atas nama akun instagram toko aneka batik tenun pada awal Juni lalu.
\"Ketika itu saya percaya saja. Dia menawarkan baju dengan harga murah. Ketika saya transfer uangnya, barangnya hingga sekarang belum sampai juga. Dihubungi melalui akun instagramnya juga sudah tidak aktif,\" ungkap Lena kepada Bengkulu Ekspress Jumat (8/6/18).
Akibatnya, para korban tersebut merugi hingga lebih dari Rp 7 jutaan atas kejadian yang menimpanya dan melaporkan kasus tersebut ke Polda Bengkulu. Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno S Sos MH membenarkan atas laporan tersebut. Pihaknya akan menelusuri bukti-bukti berupa riwayat obrolan korban dan pelaku, bukti transfer dan akun instagram yang digunakan pelaku.
\"Kita akan telusuri berdasarkan bukti dan keterangan saksi korban. Kedepan, semoga menjadi pelajaran dalam bertransaksi di media online. Kalo belanja online ya harus ke situs yang terpercaya. Jangan asal belanja,\" imbaunya.
Diduga, pelaku menggunakan akun media sosial palsu dan berada di luar wilayah Bengkulu. Dia minta masyarakat lebih tanggap dengan kasus penipuan online ini. Mengingat, ketika mendekati momen lebaran banyak pihak yang memanfaatkan kebiasaan belanja baju lebaran yang telah menjadi tradisi kebanyakan masyarakat. Melalui kesempatan itu, banyak pelaku kriminal menggunakan berbagai modus untuk mengelabuhi para korbannya.
”Sudah banyak korban. Yang melalui sms, telepon dari orang yang mengatasnamakan orang yang dikenal, hingga belanja online. Kami harap masyarakat lebih teliti dan berhati-hati. Kalo mau lebih aman ya belanja langsung saja ke toko pakaian,” tutup Sudarno. (Imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: