Kapal Keruk Segera Merapat
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Jika tidak ada aral melintang, dalam minggu ini kapal keruk bernama kapal Dleveros dari Bahrain akan tiba untuk menggeruk alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang telah mengalami pendangkalan. General Manager (GM) PT Pelindo II Cabang Bengkulu, Hambar Wiyadi mengatakan, saat ini kapal keruk tersebut sedang berlayar menuju Bengkulu.
\"Sekarang dalam perjalanan. Dalam minggu ini sudah sampai,\" ujar Hambar kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (5/6).
Dijelaskannya, kapal dengan kapasitas keruk 8.500 kubik perhari itu akan menyelesaikan pengerukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sebab, kontrak pengerukan yang dilakukan oleh pihak ketiga PT RUKINDO (Pengerukan Indonesia) itu adalah selama 90 hari kerja. \"Kontraknya tetap lanjut. Begitu sampai, harus langsung melakukan pengerukan,\" tambahnya.
Hembar menjelaskan, pengerukan alur itu sebelumnya telah menggunakan kapal keruk jenis Trailing Suction Hoper Dreger (TSHD) kapasitas Hopper 4.000 M3 bernama Kalimantan II. Namun, kapal tersebut justru lamban melakukan pengerukan. Sebab, kapal keruk itu berkapasitas keruk sangat kecil dan sudah tua. Jika kapal dari Bahrain nanti datang, maka kapal Kalimantan II akan dihentikan operasinya.\"Kita akan keruk cepat. Agar alur tidak mengalami pengerasan hingga dangkal secara permanen,\" tutur Hambar.
PT Pelindo akan memanfaatkan pasir hasil keruk nanti untuk menimbun 450 hektare lahan yang akan dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK). Namun akan dikoordinasikan dengan pihak terkait terlebih dahulu agar tidak bermasalah di kemudian hari.\"Pasir-pasirnya kita manfaatkan untuk menimbun lokasi KEK. Karena investor mau datang,\" katanya.
Hambar menegaskan, pengerukan alur ini akan terus dilakukan. Bahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pelindo pusat untuk melakukan pengerukan 2 kali dalam satu tahun. Mengingat dalam satu harinya, ada 200 kubik pasar masuk ke dalam alur pelabuhaan.
\"Ini sudah kita sampaikan ke pusat. Jadi bisa 2 kali kita lakukan pengurukan, untuk menjaga agar alur tidak terus mengalami pendangkalan,\" tandas Hambar. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: