Asisten II Setdaprov Bengkulu, Hj Yuliswani SE mengatakan, pergub ini diterbitkan agar jalur jalan tol dan rel kereta api bisa segera direalisasikan.
\"Trase jalan dan rel ini penting. Karena trase itu menjadi titik awal, bisa dilakukan pembangunan dan sekarang masih dikaji, dalam waktu dekat sudah bisa diterbitkan pergubnya,\" ujar Yulis kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (26/3).
Dijelaskannya, setelah penerbitkan pergub, maka proses pembebasan lahan sudah bisa dilakukan oleh pemerintah pusat. Sebab, semua anggaran pembangunan jalan tol sendiri disediakan Kementeriaan PUPR. Sementara pembangunan rel kereta api sepanjang 114 Km itu murni dilakukan oleh pihak swasta dari PT Trans Rentang Nusantara.
\"Pembebasan lahan itu kita libatkan pemda kabupaten/kota yang memiliki wilayah. Jadi sebelum pembebasan lahan akan dilakukan cek lapangan serta studi kelayakan,\" paparnya.
Sembari proses pembebasan lahan dilakukan, proyek yang ditargetkan mulai pembangunan fisik tahun 2019 mendatang itu akan melakukan analisis dampak lingkungan (amdal). Proses ini dilakukan sekaligus, sebab trase jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau itu sendiri sama dengan trase pembangunan rel kereta api yang juga akan menghubungkan Bengkulu-Lubuk Linggau.
\"Proses ini harus kita lalu, target kita tahun depan sudah mulai fisik,\" tambah Yulis.
Seperti diketahui, pembangunan jalan tol dan rel kereta api itu merupakan proyek strategis nasional di Bengkulu. Rute jalan tol dan rel kereta api itu rencannya akan melewati wilayah Kota Bengkulu,
Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menuju Lubuklinggau (Sumatera Selatan).
\"Jadi nanti pembangunan di mulai dari Bengkulu menuju Lubuk Linggau. Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan,\" pungkasnya. (151)