Tantangan Peningkatan Produksi Gabah

Selasa 29-01-2013,13:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TUBEI, BE - Pemkab Lebong melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Lebong terus berusaha mengoptimalkan peningkatan produksi gabah/beras setiap tahunnya dengan berbagai macam program dan kegiatan. Baik program melalui dana usulan APBD Lebong maupun program dan kegiatan yang didapatkan dari Pemprov Bengkulu maupun Pemerintah Pusat. Meskipun begitu, sejauh ini masih banyak tantangan dan kendala yang harus dihadapai Pemkab Lebong.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Lebong, Ir Rudi Panca Warman menjelaskan jika saat ini masih kurangnya tenaga kerja pada saat tanam serentak, kurangnya modal petani, serangan hama dan penyakit. Serta pelaksanaan penangan pasca panen yang masih belum optimal. Sehingga sering mengakibatkan penyusutan atau kehilangan hasil panen yang cukup tinggi setiap kali panen.

\"Selain itu, masih kurangnya kesadaran masyarakat atau kelompok tani untuk menerapkan turun tanam dan panen dua kali setahun, begitu juga dengan penerapan tanam dan panen sepanjang tahun pada TA 2012 lalu. Tapi meskipun begitu, kita tidak akan berputus asa seperti pesan Bupati Lebong. Kita tetap akan berupaya untuk terus mempertahankan serta meningkatkan produksi dan produktivitas hasil gabah/beras setiap tahunnya,\" jelas Rudi.

Untuk itu, Rudi meminta kepada para petani untuk program tanam dua kali dapat mengikuti sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian. Selain itu, para petani diminta mencontoh Balai Benih Induk (BBI) padi dan palawija Desa Suka Bumi yang sukses melakukan tanam dan panen 2 kali setahun dengan hasil beras yang berkualitas.

\"Jika memang masih ragu contoh saja proses tanam 2 kali setahun di BBI. Mereka mengikuti jadwal yang sudah ditentukan, dan bisa kita lihat sendiri bagaimana hasil yang mereka dapatkan,\" pungkas Rudi.(777)

Tags :
Kategori :

Terkait