\"Jadi karena belum ada, kita saat ini masih menyediakan pendonor. Sementara yang melakukan transfusi darah masih di rumah sakit,\" jelasnya, kemarin (6/2).
Memang untuk meminta peralatan agar PMI Lebong bisa melaksanakan transfusi darah tanpa harus mengirim para pendonor ke RS, telah disampaikan ke PMI Provinsi Bengkulu. Akan tetapi karena aset yang dimiliki kebanyakan aset daerah provinsi, sehingga untuk melakukan pengalihan masih mengalami kendala.
\"Karena masih aset daerah jadi untuk mengalihkan aset daerah menjadi aset PMI, masih butuh waktu dan pertimbangan,\" sampainya
Memang sebenarnya, PMI Provinsi Bengkulu sendiri telah menyetujui jika yang melakukan transfusi darah dilakukan oleh PMI Lebong langsung. Namun karena kendala peralatan yang belum dimiliki, sementara untuk memindahkan aset masih mengalami kendala, hingga saat ini belum bisa terealisasi.
\"Mudah-mudahan secepatnya peralatan sudah dapat kita miliki, sehingga kita tidak perlu lagi mengirim pendonor ke RS, karena kita langsung yang akan melakukannya,\" harapnya.
Sementara untuk keperluan darah yang dipenuhi memang masih sangat kurang. Terutama untuk jenis darah yang cukup langka seperti darah B dan AB. Namun, dengan adanya komunikasi dari semua pihak ketika memerlukan darah yang langka, meminta dengan donatur yang selama ini sering mendonorkan darahnya.
\"Pastinya dengan kondisi kita saat ini, ketika ada yang membutuhkan darah, kita akan terus berusaha untuk memenuhinya,\" ucapnya. (614)