\"Kalau hari ini PDAM sudah mampu melayani fasilitas umum terutama Rumah Sakit dan kemudian beberapa rumah ibadah untuk menyediakan air bersih siap langsung diminum. Kedepan, mungkin setiap rumah tangga dapat diberikan fasilitas air siap minum. Nah kalau ini berhasil, maka masyarakat tidak perlu repot-repot beli air isi ulang,\" ujar Helmi Hasan.Menanggapi hal tersebut, Direktur PDAM Bengkulu Sjobirin Hasan mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan Kalam di area-area publik. Namun, untuk pelayanan ke setiap rumah warga diakuianya akan menjadi suatu tantangan besar bagi PDAM mengingat untuk merealisasikan hal tersebut tentunya akan membutuhkan banyak anggaran. \"PDAM akan terus mengembangkan Kalam di area-area publik. Setelah ini mungkin akan kita pasang Kalam di Smart City. Namun untuk pelayanan kalam di tingkatan rumah tangga tentunya akan menjadi tantangan besar untuk PDAM, dan mungkin juga ini tidak cukup efektif karena jika Kalam digunakan untuk kebutuhan MCK ini akan menjadi mubazir. Disamping itu, dari segi anggaran juga butuh persiapan yang lebih besar yang juga berdampak pada tingkat harga jual lebih mahal ditingkat konsumen,\" ujar Sjobirin Hasan. Kendati demikian, Sjobirin Hasan mengatakan pihak PDAM akan tetap berusaha mematangkan rencana pengembangan Kalam ditingkat rumah tangga tersebut mulai tahun 2018 mendatang, kemudian pengembangan Kalam ditingkat rumah tangga juga akan diujicobakan di salah satu wilayah Kota Bengkulu. (ibe)
Kategori :