Peralatan Cuci Darah 4 Tahun Tak Berfungsi

Selasa 25-07-2017,13:29 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress – Banyaknya keluhan warga Bengkulu Selatan (BS) terkait belum berfungsinya peralatan cuci darah di RSUD Hasanuddin Damrah (RSUDHD) Manna BS membuat DPRD Bengkulu Selatan turun tangan. Mereka mempertanyakan alasan RSUD belum memfungsikan alat itu selama lebih kurang 4 tahun ini. “Kami ingin mempertanyakan, kenapa peralatan cuci darah yang sudah 4 tahun tersedia kok belum difungsikan,” kata H Yadera Suit ST, anggota Komisi 3 DPRD Bengkulu Selatan saat menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di RSUDHD Bengkulu Selatan, Senin (24/7). Ditambahkan Ketua Komisi 3 DPRD Bengkulu Selatan, Isurman SH, degan belum berfungsinya peralatan tersebut, warga Bengkulu Selatan terpaksa harus cuci darah ke rumah sakit di Bengkulu. Padahal, jika harus cuci darah ke Bengkulu, pasien harus korban waktu dan biaya yang besar. “Coba kalau cuci darah sudah bisa di RSUDHD Manna Bengkulu Selatan, tentu lebih cepat dan biayanya lebih ringan bahkan bisa gratis,” ujar politisi Hanura Bengkulu Selatan ini. Tidak hanya itu, Komisi 3 DPRD Bengkulu Selatan juga mempertanyakan adanya kantong darah yang kosong. Padahal warga sangat membutuhkan untuk donor darah. Sehingga jika lama kosong dan warga tidak bisa donor darah, bisa menyebabkan pasien meninggal dunia. “Kantong darah harus sedia setiap saat, jangan sampai kosong hingga menyebabkan pasien meninggal,” imbuh Gunadi. Direktur RSUDHD Manna Bengkulu Selatan, drg Adhe Ismunandar SpBM beralasan, meskipun tahun 2013 lalu sudah ada peralatan cuci darah, alat itu belum bisa difungsikan. Pasalnya baru dua unit. Sedangkan syarat minimal harus 4 unit. Sebab peralatan cuci darah bagi pasien yang mengidap penyakit menular dan tidak menular harus dipisahkan. Sehingga, pihaknya harus mengusahakan lagi dua unit lagi.  Kemudian, pada tahun 2016 lalu ada bantuan 2 unit lagi alat cuci darah dari Negara Jerman. Namun selama ini mereka tidak mempunyai tenaga ahli untuk mengoperasikan peralatan tersebut. \"Untuk mengoperasionalkan peralatan harus tenaga ahli, sehingga tenaga ahli harus ikut pelatihan terlebih dahulu,” ujar Adhe. Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, M Redhwan ArifS Sos MPH, tahun 2015 lalu tenaga keperawatan sudah ikut pelatihan, sedangkan untuk dokter spesialis baru ikut pelatihan akhir 2016 lalu. Kemudian peralatan cuci darah harus diuji terlebih dahulu. \"Pengujian peralatan dari tim ahli Palembang dilakukan mulai Minggu ini, insya allah secepatnya atau paling lambat Oktober 2017, peralatan cuci darah sudah bisa difungsikan,” ujar Redhwan, yang juga pernah menjadi Direktur RSUDHD Manna. Adapun kantong darah yang sempat kosong, menurut Direktur RSUDHD Manna Bengkulu Selatan hal itu langsung ditanggulanginya. Sehingga saat ini sudah banyak tersedia dan dirinya menjamin tidak akan kosong lagi. \"Kantong darah saat ini banyak memang sempat hampir kehabisan stok, insya allah ke depan tidak akan pernah kosong,” tandas Adhe. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait