Saham Perusahaan Sudiro yang Gantung Diri Jatuh Minus 85%

Rabu 23-01-2013,00:37 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Direktur Utama Dayaindo Resources International (KARK) Sudiro Andi Wiguna (35) warga Menteng Residence Blok F C VIII No 1 RT 4/ RW 12 Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya. Lantas seperti apakah kinerja perusahaan yang dipimpinnya ini? Dalam performa profil yang dilansir Bursa Efek Indonesia, perusahaan Dayaindo Resources International ini harga sahamnya terus mengalami kejatuhan sampai minus 85 persen. Bahkan tidak ada aksi perdagangan semenjak Januari 2011. Perusahaan ini mulai melantai bursa efek Juli 2001 dengan sektor bisnis terfokus pada bidang properti, real estate, kontruksi gedung. Sudiro yang menjabat sebagai Direktur Utama dalam catatan BEI hanya memiliki 160.000 lembar saham atau hanya 0,01 persen. Sisanya dimiliki PT Manhattan Investama, Clovis Star Limited, Manhattan Asset Management Indonesia, Win Success Development dan Nerick Holding serta masyarakat. Perusahaan ini awalnya bernama Karka Yasa Profilia. Lalu, perseroan memperluas kegiatan usaha dengan mulai berkancah pada perdagangan batu bara pada 2007. Dalam keterbukaan informasi pada 30 November 2012, perusahaan ini mengakui tengah berperkara terkait utang di Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat yang diajukan Bank BII. Terakhir perusahaan ini melakukan rapat umum pemegang saham pada 28 Juni 2012, dengan mencatatkan per 31 Desember 2011 perusahaan membukukan saldo bersih Rp 59.788.659.042. Dana tersebut digunakan untuk tambahan cadangan dana Rp 500 juta dan sisanya dicatat sebagai saldo laba.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait