Pengelola Irigasi Kemumu Dievaluasi

Senin 20-03-2017,12:03 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) memberikan perhatian terhadap saluran irigasi di Kelurahan Kemumu.

Pemkab Bengkulu Utara melalui Dinas Pariwisata akan mengkaji dan mengevaluasi pengelolaan irigasi yang menjadi tujuan wisata di Kelurahan Kemumu yang selama ini ditangani oleh karang taruna setempat.

\"Saluran irigasi Paul Kemumu menjadi perhatian serius Pemkab BU agar ke depan menjadi destinasi  wisata di Bengkulu Utara,\" ujar Kepala Dinas Pariwisata Mustarani Abidin SH MSi kepada BE, kemarin (19/3).

Langkah awal yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan pengelola yakni karang taruna setempat terkait pengelolaan tempat wisata tersebut.

\"Kami akan mengevaluasi isi kontraknya bagaimana, jangan sampai hanya memungut retribusi saja namun tidak memberikan kenyamanan pada pengunjung,\" ujarnya.

Diakuinya, pihaknya akan mengkaji isi kontrak perjanjian tersebut apakah memiliki tanggung jawab untuk memelihara atau tidak, seperti saat pengelola hanya mengambil retribusi lalu menyetor ke Kasda, namun perawatannya tidak ada, pengawasannya tidak ada maka kontrak tersebut sia-sia.

\"Kalau memang tidak ada point pemeliharaan dan pengawasan tempat wisata dalam kontrak, maka kontrak tersebut hanya sia-sia,\" tegasnya.

Mustarani menambahkan, jika pengelolaan wisata di Kelurahan Kemumu menjadi tanggung jawab instansinya, maka pihaknya akan melengkapi fasilitas-fasilitas pengaman bagi para pengunjung agar lebih nyaman saat berwisata seperti pemberian pagar pembatas dan fasilitas lainnya.

\"Nanti bisa kita lengkapi fasilitasnya agar pengunjung semakin nyaman dan aman,\" tambahnya.

Sementara itu, Lurah Kemumu Sudarmin, SSos saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU untuk pemasangan penutup di setiap lobang-lobang yang ada di irigasi tersebut agar para pengunjung lebih aman saat berwisata.

\"Kami sudah turun bersama Dinas PU mengambil dokumentasinya untuk diusulkan ke provinsi menutup lobang-lobang tersebut, paling tidak tiga lobang yang akan ditutup dari tujuh lobang yang ada,\" jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, irigasi tersebut bukan termasuk kawasan wisata. Saluran irigasi yang dibangun oleh Dinas PU Provinsi Bengkulu itu tidak pernah dibuka untuk wisata.

\"Namun kami juga tidak bisa melarang para pengunjung untuk berjalan ke sana. Sebenarnya tempat wisata yang dibuka itu wisata Palak Siring, bukan irigasi,\" ungkap Sudarmin.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kelurahan Kemumu, Deki mengatakan, areal sekitar irigasi paulitu tidak masuk dalam wilayah kewenangan yang mereka kelola.

\"Karang taruna hanya mengurusi objek wisata Palak Siring, kalau irigasi itu di luar pantauan kami,\" ujar Deki

Ia mengungkapkan, kontrak karang taruna dengan Disporapar tahun 2016 nilainya sebesar Rp 7,5 juta. Uang itu masuk ke PAD Bengkulu Utara dari objek wisata Palak Siring Kemumu.

\"Uang itu sudah disetor dan masuk ke PAD Bengkulu Utara,\" tukasnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait