Hari Ini Mulai USBN, Penentu Kelulusan, Jaga Kejujuran

Senin 20-03-2017,09:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE- Jumlah peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebanyak 24.473 orang SMA/SMK/MA se-provinsi Bengkulu. Mereka terdiri dari 7.144 orang SMK dari 84 lembaga dan 17.329 orang SMA/MA dari 180 lembaga, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Meski baru perdana dijalankan, ujian ini memiliki peran sentral. Yakni menjadi salah satu penentu kelulusan.

Di dalam prosedur operasional standar (POS) USBN yang diterbitkan Kemendikbud dijelaskan, ada tiga kriteria yang menentukan kelulusan siswa. Yakni lulus ujian sekolah (US) dan USBN, memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik, dan telah menuntaskan seluruh program pembelajaran. Terkait formulasi pembobotan skor US dan USBN diserahkan ke masing-masing sekolah.

Selain itu sekolah juga dapat menambahkan kriteria kelulusan lainnya. Misalnya jumlah absensi atau kehadiran serta rerata nilai rapor. \"Intinya kelulusan ditetapkan dari hasil rapat dewan guru di masing-masing sekolah,\" kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam di Jakarta kemarin (19/3).

Posisi USBN yang menjadi salah satu penentu kelulusan, menjadikannya rawan kecurangan. Apalagi 20 sampai 25 persen butir soal ujiannya, adalah titipan dari Kemendikbud. Nizam berharap peserta USBN mengutamakan kejujuran. \"Prestasi juga penting. Jujur yang utama,\" katanya.

Menurut Nizam, meskipun ada embel-embel berstandar nasionalnya, siswa tidak perlu berlebihan menyambut USBN. Sebab USBN sejatinya sama dengan ujian sekolah seperti biasa. Terkait dengan penggandaan naskah USBN yang dilakukan oleh sekolah, juga sama dengan ujian sekolah selama ini.

Guru besar UGM itu menjelaskan, pelaksanaan USBN dipasrahkan 100 persen ke sekolah atau pemda. \"Jika pelaksanaan USBN 100 persen oleh pusat, nanti dikatakan sebagai ujian nasional (unas, red),\" jelasnya.

Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim menjelaskan, memprediksi penyelenggaraan USBN akan disambut antusias oleh siswa. Sebab menentukan kelulusan. Dia berharap pengawasan bisa maksimal, untuk mencegah kecurangan. \"Tidak boleh diremehkan,\" katanya.

Selain itu Ramli berharap USBN bisa menumbuhkan kembali greget ujian akhir yang dua tahun terakhir hilang. Yakni setelah Kemendikbud menghapus fungsi unas sebagai penentu kelulusan. Dia menjelaskan untuk sekolah-sekolah tertentu, gairah belajar siswa masih perlu didorong dengan unas maupun USBN.

Karena tahun ini masih perdana penyelenggaraan USBN, Ramli memaklumi jika ada kekurangan di sana-sini. Namun ke depan harus ada perbaikan. Diantaranya dia berharap semakin banyak sekolah yang melaksanakan USBN berbasis komputer. Sebab terbukti ujian berbasis komputer dapat mencegah kecurangan. Selain itu juga membuat ongkos USBN lebih hemat, karena tidak perlu cetak naskah ujian.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu Drs H Mukhlishudin MHum melalui Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Sapruni MPd saat diwawancarai BE di Masjid At-Taqwa, Sabtu (18/3) menuturkan,

\'\'UAMBN digelar selama lima hari terhitung 20 hingga 24 Maret 2017.\'\'

UAMBN dilaksanakan setelah seluruh soal UAMBN didistribusikan dari Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bengkulu ke kantor Kemenag Kota Bengkulu.

Soal itu didistribusikan ke delapan madrasah negeri dan swasta se-Kota Bengkulu dan kini disimpan di sekolah tersebut. Soal dan lembar jawaban komputer (LJK) UAMBN itu disidtribusikan pada Rabu (15/3). Soal itu hanya diperuntukkan bagi siswa Madrasah Aliyah (MA) kelas XII. Meliputi mata pelajaran agama seperti Fiqih, Quran hadits, bahasa Arab, sejarah Islam. (jp/247)

Tags :
Kategori :

Terkait