“Kalau hanya cek lokasi dan mengukur, sudah sering dilakukan pemerintah sejak beberapa tahun lalu. Hanya saja hingga hari ini (kemarin), belum ada realisasinya untuk mencegah abrasi yang semakin mendekati pemukiman kami ini,” tegasnya. Ditambah lagi pasca banjir beberapa hari lalu, abrasi semakin meluas .
“Ada sekitar enam meter tergerus. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, pemukiman penduduk akan ikut terjun ke sungai,” ujarnya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBD) Kabupaten Mukomuko, Ramdani SE MSi dikonfirmasi Bengkulu Ekspress mengatakan, beberapa hari lalu ia bersama pihak perwakilan balai wilayah sungai (BWS) VII Bengkulu telah melakukan pengecekan lokasi. Selanjutnya masih banyak proses dan tahapan yang harus dipersiapkan.
“Setelah dicek lokasi, tidak serta merta langsung dibangun, tetapi banyak proses dan tahapan. Seperti dilakukan perencanaan, ketersediaan anggaran dan lainnya,” jelasnya. Ia sangat optimis pihak BWS VII perwakilan Bengkulu memprioritaskan penanganan abrasi di wilayah kabupaten Mukomuko. Karena abrasi semakin parah dan harus cepat ditanggulangi.
“Kita yakin BWS memprioritaskan kabupaten Mukomuko, masyarakat diharapkan bersabar,” ungkapnya. (900)