Laut Bengkulu Berbahaya, Asmadi Tambah Deretan Korban Tenggelam

Senin 13-03-2017,09:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Laut Bengkulu menunjukan keganasannya. Rentang waktu Seminggu ini, sudah tiga kali kasus tenggelam menewaskan dua warga Bengkulu dan satu warga Negara Asing. ASMADI (48) yang dikabarkan hilang saat menjaring ikan akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sekitar Lentera Merah, Pulau Baai, pukul 04.00 WIB, kemarin (12/3).

Sebelumnya, Rustam Efendi (68) alias Katam nelayan yang sempat hilang selama 3 hari karena kapalnya karam dihantam badai pada Selasa (7/3) lalu juga ditemukan tewas.

Ganasnya laut Bengkulu juga telah menewaskan warga Negera (WNA) Amerika Serikat Timothy Allen saat asyik mandi di Pantai Panjang.

Kepala Basarnas Provinsi Bengkulu, Agolo Suparto mengingatkan agar masyarakat hati-hati saat melaksanakan aktivitas di sekitar perairan Samudera Hindia atau laut Bengkulu. Sebab, laut Bengkulu sudah membuktikan keganasannya.

\"Jangan sampai menambah deretan korban. Laut Bengkulu sangat ganas, pastikan aman dan waspada saat berada di Laut,\" ujarnya.

Terkait korban terakhir, Angolo menjelaskan timnya yaitu Basarnas yang dibantu TNI AL telah berhasil menemukan korban Asmadi. \"Kita telah berhasil menemukan Asmadi meskipun dalam kondisi sudah meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB disekitar kawasan dekat Lentera Merah,\" terangnya kemarin (12/3).

Ia menyebutkan, dari melihat kondisi korban yang sudah mengapung dan dibawa ombak ke tepi pantai, diperkirakan korban sudah meninggal sejak Jumat kemarin, tetapi untuk memastikan korban tenggelam karena apa pihaknya tidak bisa menyimpulkan hal tersebut. \"Yang jelas kita sudah bersyukur korban berhasil ditemukan, mengenai penyebab korban tenggelam karena apa hanya Allah yang tahu,\" ucap Agolo.

Sementara itu, saat sudah berhasil ditemukan, jenazah Asmadi langsung dibawa menuju rumah duka untuk segera diserahkan ke pihak keluarga karena istri dan anak korban sudah menunggu sejak hari Sabtu yang lalu. \"Sudah ketemu langsung kita serahkan ke pihak keluarga untuk segera dilakukan pemakaman oleh pihak keluarga korban,\" jelasnya.

Sempat Bercanda

Darwati yang merupakan istri dari korban Asmadi (48) tidak memiliki firasat yang aneh-aneh sedikitpun, bahkan sebelum pergi Alm Asmadi sempat bercanda gurau dengan salah satu anaknya.

\"Saya tidak mengira jika hari Jumat sore tersebut merupakan hari terakhir saya melihat suami saya tersebut dan sekarang yang saya lihat sudah terbujur kaku,\" terang sang istri Darwati kemarin (12/3).

Darwati menceritakan, memang sebelum berangkat menjaring ikan pada Jum\'at (10/3) tidak biasanya suaminya tersebut bercanda-canda dengan anaknya dan terlihat dari wajahnya sangat riang dan ceria seperti tanpa beban. Tetapi ia tidak menyangka jika itu perpisahan terakhir alm Asmadi kepada anak-anaknya yang berjumalah 4 orang tersebut.

\"Memang ini sudah jalan hidup yang harus kami terima, meskipun sangat berat saya menerima kenyataan seperti ini, tetapi memang Allah SWT sudah memiliki jalan dan rencana lain,\" tuturnya.

Selain itu, ia mengatakan, memang tiga hari sebelum kejadian tersebut, Darwati pernah bermimpi jika suaminya tersebut Asmadi pergi menggunakan kapal sambil melambaikan tangan ke dirinya dan ke anak-anaknya. Hal tersebut Darwati pikir hanya sebuah mimpi yaitu bunga tidur dan tidak meyangka jika itu sebuah pertanda bagi dirinya jika suaminya akan pergi selama-lamanya.

\"Untuk saat ini saya hanya fokus untuk membesarkan anak-anak saya dan saya yakin suami saya tersebut sudah tenang berada disana,\" ucapnya.

Ia menyampaikan, jika suaminya tersebut merupakan bapak sekaligus suami yang sangat tidak pernah lelah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga pekerjaan apapun akan ia lakukan demi keluarganya termasuk mejaring ikan yang hasilnya nanti untuk dijual dan dikonsumsi.

\"Saya sangat bersyukur memiliki suami seperti alm Asmadi dan saya tidak pernah menyesal dinikahi oleh dia karena ia merupakan suami yang bertanggung jawab pada keluarga,\" tutupnya. (529)

Tags :
Kategori :

Terkait