Tragedi Bendungan Selepah, Pelajar Tewas, Satu Selamat

Senin 06-03-2017,09:30 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

AIR NIPIS, BE – Warga Desa Suka Bandung, Air Nipis kemarin sore mendadak heboh. Pasalnya di bendungan Irigasi Selepah di Desa tersebut ada sepasang pelajar tenggelam di bendungan tersebut. Bahkan salah satunya meninggal dunia.

Adapun pasangan remaja yang tenggelam tersebut yakni Mezi Pratama Putra (18) pelajar salah satu SMA sederajat di Bengkulu Selatan, Mezi ini warga Desa Gunung Ayu, Kota Manna dan Fitri Rahayu (16) pelajar SMA sederajat di Kabupaten Seluma.

Fitri merupakan warga Desa Penago, Kecamatan Alas Maras, Seluma. Atas peristiwa tersebut Mezi meninggal dunia, sedangkan Fitri dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSUDHD) Manna BS untuk mendapatkan perawatan intensif. Saat ini kondisinya mulai membaik.

Wadimin (41) warga setempat yang rumahnya tidak jauh dari Bendungan Selepah, kepada BE membenarkan adanya sepasang pelajar yang tenggelam di bendungan tersebut.

Menurut Wadimin, kejadian tersebut sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu dirinya sedang duduk santai di teras rumahnya, kemudian tiba-tiba mendengar ada teriakan warga di dekat bendungan.

Lalu dirinya mengajak teman-temannya yang saat itu juga sedang tidak jauh dari lokasi, ke bendungan irigasi tersebut. Setibanya di lokasi, dirinya melihat ada tangan melambai dari dalam bendungan seperti minta tolong.

Sedangkan warga lain yang pada umumnya remaja teriak minta tolong sambil jarinya menunjuk ke arah tengah bendungan tersebut. Melihat hal tersebut. Lalu Wadimin dan dua temannya langsung melompat ke bendungan.

Sehingga tidak berselang lama, dirinya dan temannya berhasil menangkap tangan tersebut dan menariknya ke pinggir. “Setelah kami tarik, ternyata yang tenggelam itu wanita dan dalam kondisi pingsan,” kata Wadimin.

Setelah itu, sambung Wadimin, dirinya dan warga lain berusaha memberikan pertolongan, sehingga sekitar 10 menit kemudian, wanita tersebut siuman. Lalu dirinya menceritakan, jika dirinya saat itu mandi bersama teman prianya. Teman prianya itu juga tenggelam dalam bendungan tersebut.

Mendengar keterangan gadis remaja yang diketahui bernama Fitri itu, Wadimin dan bersama dua temannya serta warga lainnya yang ikut berdatangan ke lokasi, langsung kembali menyelami bendungan itu.

Sehingga setelah melakukan pencarian 30 menit. Akhirnya teman pria wanita itu diketahui bernama Mezi ditemukan tersangkut di bawah bendungan. Lalu oleh warga, tubuh Mezi diangkat ke atas.

“Saat diangkat kondisi badannya sudah kaku, mungkin saja saat itu sudah meninggal,” ujar Wadimin.

Hanya saja, sambung Wadimin, meskipun tubuh Mezi sudah kaku, warga tetap berusaha memberikan pertolongan. Kemudian Mezi dibawah ke Puskesmas Seginim bersama temannya Fitri. Hanya saja, meskipun dokter dan perawat Puskesmas telah berusaha memberikan perolongan maksimal. Namun nyawa korban tidak bisa tertolong lagi.

Sehingga setelah dipastikan korban sudah meninggal dunia, oleh keluarganya, korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Sedangkan Fitri, oleh keluarganya di rujuk ke RSUDHD Manna BS untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

“Korban atas nama Mezi meninggal dunia sedangkan korban atas nama Fitri selamat namun karena kondisinya masih lemah dirujuk ke RSUDHD Manna untuk mendapatkan perawatan lebih intensif,” terang Wadimin.

Sementara itu Kapolres BS, AKBP Ordiva SIK melalui Kapolsek Seginim, Iptu Thabroni SH membenarkan adanya korban tewas tenggelam di bendungan Selepa, Desa Suka Bandung, Air Nipis tersebut.

Menurutnya, seperti biasanya, setiap hari, terlebih lagi kemarin hari Minggu, warga yang pada umumnya kalangan remaja ramai mandi di bendungan tersebut sambil rekreaksi.

Ada sebagian yang mandi bersama kawan-kawannya dan ada juga sebagian yang mandi bersama teman prianya atau pacarnya, seperti Fitri dan Mezi.

Rupanya mereka saat mandi tidak bisa berenang, sehingga keduanya tenggelam. Beruntung Fitri cepat diketahui warga dan bisa segera diselamatkan.

Sedangkan Mezi baru diketahui setelah Fitri berhasil diselamatkan. Bahkan diperkirakan Mezi ditemukan setelah hampir satu jam tenggelam. “Keduanya saat itu mandi di bendungan Selepa dan diduga tidak bisa berenang, sehingga mereka tenggelam,” terang Thabroni. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait