Peringatan Hari Dharma Samudera Kenang Peristiwa Heroik di Laut Aru

Senin 16-01-2017,10:45 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pangkalan TNI Angkatan Laut Bengkulu melaksanakan upacara Hari Dharma Samudera tahun 2017 di lapangan apel Markas Komando ( Mako ) Lanal Bengkulu, pagi kemarin (15/1).

Komandan Lanal Bengkulu Letkol Laut ( P ) Fajar Rusdianto bertindak sebagai inspektur upacara tersebut, sedangkan Lettu Laut ( PM ) Makmun yang sehari- hari sebagai Danden Pomal Lanal Bengkulu bertindak selaku komandan upacara. Upacara tersebut diikuti Ton Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Lanal Bengkulu.

Danlanal Bengkulu pada upacara tersebut membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi yang mengatakan Hari Dharma Samudera diperingati setiap 15 Januari untuk mengenang peristiwa heroik yang terjadi di Laut Aru pada lima puluh dua tahun silam, tepatnya pada 15 Januari 1962.

Kala itu telah terjadi pertempuran Laut Aru yang melibatkan tiga kapal cepat torpedo TNI Angkatan Laut yakni RI Macan Tutul, RI Harimau dan RI Macan Kumbang menghadapi kapal perang kerajaan Belanda yang lebih modern dan canggih.

Komodor Yos Sudarso yang saat itu menjabat sebagai Deputi Kasal, on board di atas RI Macan Tutul sebagai Senior Officer Present Afloat (Sopa) bersama awak kapal perang RI Macan Tutul guna melakukan misi operasi Dwikora pembebasan Irian Barat. Namun pada peristiwa tersebut, ia akhirnya gugur sebagai kusuma bangsa.

\"Para pahlawan Aru telah memberikan teladan sejati kepada kita, yakni sikap kesatria dan rela berkorban,\" ujarnya.

Menurutnya, tantangan yang dihadapi oleh TNI Angkatan Laut saat ini semakin hari semakin kompleks. Salah satu penyebabnya adalah bentuk dari konstelasi geografis Indonesia. Dua pertiga wilayah Indonesia terdiri dari lautan yang kaya akan sumber daya alam hayati dan non hayati serta merupakan jalur utama perdagangan laut Internasional. Kekayaan hayati laut melimpah sebagai sumber pangan yang sangat berharga. Sedangkan kekayaan non hayati laut saperti minyak bumi merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan.

\"Hal ini tentu saja sangat mengundang pihak - pihak tertentu untuk memanfaatkan laut Indonesia bagi kepentingan mereka. Oleh karenanya tidak ada kata lain, seluruh komponen harus siap menjaga wilayah laut dengan Armada yang moderen, kuat dan handal serta para prajurit yang profesional di bidangnya,\" papar Danlanal.(rls)

Tags :
Kategori :

Terkait