JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus memutar otak untuk menyelesaikan masalah banjir yang masih menghantui ibu kota. Kali ini Senin (21/1), mantan Wali Kota Solo akan menemui Ketua MPR Taufik Kiemas di gedung parlemen, di Jakarta untuk membahas banjir di wilayahnya. \"Saya belum tahu, saya diundang. Nanti tanya beliau (Taufik),\" kata Jokowi sebelum naik ke Nusantara III gedung parlemen.
Jokowi datang ditemani politisi PDI Perjuangan Ahmad Basarah. Jokowi yang mengenakan batik dan celana kain hitam, itu menegaskan akan membicarakan masalah banjir yang merendam DKI Jakarta beberapa hari belakangan ini. \"Masalah banjir, tidak ada soal politik,\" kata Jokowi.
Menurut Jokowi, setiap bentuk apapun sumbangan dari masyarakat akan diterima. \"Termasuk sumbangan pemikiran,\" katanya.
Sebelum Jokowi, Taufik Kiemas datang bersamaan dengan Ketua DPR Marzuki Alie. Taufik mengungkapkan, ini agenda untuk silaturahim saja. \"Nanti sama pak Marzuki saja, ini cuma silaturahim,\" ujar politisi senior PDI Perjuangan itu.
Pertemuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Pimpinan MPR di gedung parlemen, di Jakarta, Senin (21/1) hanya berlangsung setengah jam. Jokowi mengatakan bahwa ini merupakan pertemuan untuk konsultasi dan mohon dukungan dalam penanganan banjir di DKI Jakarta. Sebab, kata Jokowi, banjir bukan merupakan persoalan kecil.
\"Kalau semuanya, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah di sekitar Jakarta, dan Pemda DKI Jakarta sendiri bersama masyarakat melakukan gotong royong, diyakini insyaallah persoalan ini bisa diselesaikan satu persatu,\" kata Jokowi yang menggelar konpers bersama Ketua MPR Taufik Kiemas, Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli, Ahmad Farhan Hamid dan Hajriyanto Y Tohari.
Menurut Jokowi, ada beberapa tahapan rencana yang akan segera dilaksanakan mengatasi banjir. Menurutnya, ada enam hal yang telah disampaikan ke pimpinan MPR dan itu juga sudah disampaikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhyono.
Dijelaskan Jokowi, enam hal itu adalah dipercepatnya normalisasi Sungai Ciliwung, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, Kali Sunter, kemudian Sudetan dari Otista ke Banjir Kanal Timur. Kemudian, pembuatan waduk besar Ciawi dan Cimanggis, yang sudah ada dalam perencanaan.
Selain itu, pembangunan sebanyak-banyaknya sumur resapan baik di DKI dan di luar Jakarta, dari hulu sampai hilir yang bisa mengurangi jumlah air, dan permukaan air yang banyak. \"Kemudian Kanal. Ini apabila kajiannya positif akan bisa disegerakan dibangun. Inilah menjadi terobosan untuk lakukan penanganan banjir Jakarta,\" katanya.
Selain itu juga memerbanyak pompa air di Ancol, Pluit barat, timur dan tengah. \"Ini akan mengurangi secepatnya genangan dan banjir di Jakarta Utara,\" paparnya. Usai menemui Pimpinan MPR, Jokowi giliran bertemu dengan para Pimpinan DPR. (**)