CURUP, BE - Diawal tahun 2017 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong telah menemukan 6 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Rejang Lebong. Dimana kesemuanya merupakan anak-anak.
\"Hingga saat ini jumlah penderita DBD sebanyak 6 orang, kesemuanya merupakan anak-anak,\" ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, H Asli Samin SKep MKes
Lebih lanjut, Asli Samin menjelaskan, dari 6 orang yang terkena DBD tersebut, 4 orang diantaranya merupakan pelajar SMP. Menyikapi akan hal tersebut, Asli Samin mengaku akan mengirim tim ke sekolah-sekolah khususnya SMP di Kabupaten Rejang Lebong untuk mengetahui penyebab DBD ini didominasi oleh pelajar SMP.
\"Kita akan kaji terlebih dahulu kenapa DBD ini didominasi oleh pelajar SMP,\" jelas Asli Samin.
Lebih lanjut Asli Samin menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pengkajian apakah DBD tersebut memang dari kawasan sekolah atau justru dari luar sekolah bahkan luar Rejang Lebong. Karena menurutnya DBD ini banyak menyerang saat sekolah baru masuk dari liburan, sehingga menurutnya kemungkinan penyakit DBD ini dibawa dari luar Rejang Lebong saat liburan.
Namun menurut Asli Samin, bisa juga penyakit DBD Ini berasal dari sekolah itu sendiri. Dimana menurut Asli Samin saat ini pelajar SMP masih menggunakan celana pendek, sehingga tidak menutup kemungkinan saat belajar di sekolah bagian kaki mereka digigit oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan penyakit DBD.
\"Pelajar SMP kita kan masih menggunakan celana pendek, sehingga kemungkinan saat mereka tengah belajar, mereka digigit nyamuk dibawah meja,\" paparnya.
Masih menurut Asli Samin, bila memang dari kajian yang mereka lakukan, ternyata penyakit DBD yang diderita pelajar SMP ini berasal dari sekolah mereka. Maka pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta pihak terkait lainnya, dalam hal ini Dinas Kesehatan akan mengusulkan agar pelajar SMP di Kabupaten Rejang Lebong bisa menggunakan celana panjang.
Di sisi lain, Asli Samin juga menjelaskan, penyakit DBD memang kerap terjadi sejak bulan Desember hingga Maret. Oleh karena itu ia berharap masyarakat untuk waspada akan penyakit ini, sehingga tidak terkena salah satu yang bisa dilakukan warga yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan.
\"Bila ada laporan terjadi DBD, kita akan melakukan penelitian terlebih dahulu, bila terbukti maka kita akan langsung melakukan fogging,\" akhirnya.(251)