Bersinergi Amankan Bengkulu

Jumat 23-12-2016,09:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Tiga Pilar Desa Sebagai Ujung Tombak

BENGKULU, BE - Danrem 041/Gamas Bengkulu, Kolonel Andi Muhammad meminta tiga pilar di desa, yakni kepala desa, babinsa (TNI), dan bhabinkamtibmas (polisi) bisa mengantisipasi ancaman yang mengganggu ketertiban masyarakat di wilayah masing-masing.

Hal ini disampaikan Danrem dihadapan 1.524 kepada desa (kades)/lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Gedung STQ Bengkulu, Kamis (22/12).

Menurut Danrem, saat ini isu teroris, ancaman bangsa asing hingga isu sara Pilkada serentak 2017 mendatang, dengan melanda Indonesia. Sehingga seluruh aparat di desa untuk bisa mengantisipasi ancaman itu.

\"Langkah ini sebagai bentuk deteksi dini dan cegah dini,\" ujar Danrem.

Disampaikan Danrem, seperti ancaman teroris, sudah ada 500 orang warga Indonesia berangkat ke Suriah untuk menjadi teroris. Termasuk di Bengkulu juga sudah ada yang terdeteksi ikut pergi dan menjadi terduga teroris. Jika tidak diantisipasi sejak dini, maka hal ini akan terus bertambah dan mengancam ketentraman di Indonesia.

\"Di Bengkulu saya dengar sudah ada. Sadar atau tidak, kita tidak tahu tapi kita pantau terus,\" tambahnya.

Danrem juga secara tegas meminta tiga pilar di desa dan kelurahan itu terus berkoordinasi guna mengantisipasi terjadinya hal yang akan membuat kegaduhan di masyarakat. \"Kita semua jangan sampai dimasuki oleh aliran di luar dari Pancasila dan UUD,\" tegas Andi.

Sementara itu, Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Yovianes Mahar, mengatakan meskipun kondisi Bengkulu masih aman, untuk saat ini pihak masih terus memantau perkembangan masuknya teroris atau bangsa asing ke Bengkulu.

\"Untuk saat ini masih aman, tetapi kita pantau terus,\" ujar Kapolda.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, DR H Ridwan Mukti meminta tiga pilar di desa atau kelurahan itu bersinergi dalam menjaga kamtibmas di wilaya masing-masing.

\"Tiga pilar desa ini harus sinergi. Karena ujung tombak tertibnya masyarakat ada di mereka ( kades/lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas,red),\" ujar Ridwan Mukti dalam sambutan apel desa tiga pilar di Gedung STQ Bengkulu, kemarin (22/12).

Dijelaskannya tak hanya sinergi dalam mewujudkan ketentraman masyarakat, namun juga sinergi dalam melaksanakan program pembangunan di tingkat desa. Karena saat ini, Bengkulu masih menjadi wilayah dengan angka kemiskinan dan ketertinggalan tertinggi di Indonesia. \"Kalau kamtibmasnya tidak kondusif, bagaimana program pembanguan dalam terwujud,\" tambahnya.

Dalam melakukan pembangunan, RM juga mengingatkan kepada semua kades dan lurah untuk berkerja sesuai dengan perencanaan matang. Ketika program pembangunan desa dilakukan dengan perencanaan matang, transparansi maka tidak akan menimbulkan fitnah ditengah-tengah masyarakat. \"Transparansi dan sinergitas harus dilakukan, sehingga tidak menimbulkan fitnah dan kegaduhan di masyarakat,\" papar RM.

Dalam pertemuan ini, Gubernur meminta pertemuan kepada tiga pilar desa harus sering-sering dilakukan. Baik koordinasi, konsolidasi hingga perencanaan program-program strategis lainnya. Begitupun dengan program Visit Bengkulu 2020 harus didukung oleh semua pihak termasuk tiga pilar desa ini.

\"Kalau masih banyak Kades yang belum kenal dengan Babinsa dan Babinkamtibmasnya, pulang nanti bertiga jalan bersama – sama. Ini kesepakatan gubernur, danrem dan kapolda yang disaksikan oleh perwakilan dari Mabes Polri,” imbau Ridwan Mukti dalam kegiatan yang juga dihadiri Karorenmin Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri, Brigjen Pol Drs H Arkian Lubis SH MSi ini.

Dilarang Gunakan Mobil Bak Terbuka

Dalam liburan natal dan tahun baru, Polda Bengkulu menekankan kepada kades/lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memberikan larangan masyarakat yang pergi berlibur menggunakan mobil bak terbuka. Sebab hal itu sangat membahayakan terjadinya laka lantas di jalan raya.

\"Kita minta jangan ada yang pakai mobil bak terbuka di tempat wisata. Karena ini sangat bahaya sekali,\" ujar Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Yovianes Mahar.

Sedangkan mengenai tingkat kriminalitas di Bengkulu rata-rata disebabkan atas konsumsi minuman keras (miras). Untuk itu, tiga pilar desa harus mampu memberantas peredaran miras di tengah-tengah masyarakat. \"Tindakan kriminalitas terjadi karena pengaruh miras. Baik perkelahian, perampokan, maling, pemerkosaan hingga kriminalitas lainnya,\" tambahnya.

Begipun dengan peredaran narkoba, juga sangat mengancam generasi penerus bangsa. Hal ini juga harus diantisipasi, tiga pilar desa harus mempu mendeteksi terjadinya peredaran barang haram tersebut.

\"Rencana aksi harus dilakukan, hindari hal-hal yang mengancam terjadinya kegeduhan di masyarakat kita,\" tutup Yovianes.

 Dilarang Paksa Guna Atribut Diluar Agama

Sementara itu, Karorenmin Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri, Brigjen Pol Drs H Arkian Lubis SH MSi mengatakan, dalam menghadapai natal dan tahun baru, jika ada yang memaksa menggunakan antribut di luar agama yang dianut maka orang tersebut bisa dilakukan pidana. Karena dengan penggunaan atribut di luar kepercayaan, bisa berpotensi membuat kegaduhan.

\"Kalau dipaksa laporkan. Polisi tidak bisa memproses kalau tidak ada delik aduan,\" ujar Arkian.

Begitupun dengan upaya melakukan sweeping juga tidak dibenarkan. Sebab aksoi sweeping sangat perpotensi terjadinya kegaduhan di masyarakat. \"Polri melarang sweeping dilakukan,\" ungkapnya.(151)

Tags :
Kategori :

Terkait