Bandung Lautan Manusia di Riau Street Festival 2016

Senin 19-12-2016,17:05 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BANDUNG - Jalan Riau Bandung, Jawa Barat, yang punya nama asli Jalan.RE Martadinata mendadak semarak di hari Minggu Pagi ( 18/12/2016),kemarin. Ratusan seniman dari berbagai komunitas di Jawa Baratmemadati Jalan Riau, terutama di spot utama depan Kantor Dinas Budayadan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat dalam acara “Riau StreetFestival 2016”.
Riau Street Festival diselenggarakan hasil kerjasama Disbudpar JawaBarat dan Kementerian Pariwisata dalam bentuk Festival Budaya Kolosalyang memadukan seni tradisional dan modern serta peragaan masak 30 menu yang dicatat dalam Original Rekor Indonesia Award (ORI).
Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar dalam acara tersebut mengatakan,kegiatan Riau Street Festival merupakan Festival Jalanan yangmengambil lokasi di Jalan Riau sebagai jalan yang terkenal dengan
kawasan Outlet dan kuliner.
”Ini harus dilanjutkan. Karena Jawa Barat punya banyak seni budayamaupun seni kuliner sebagai kekuatan pariwisatanya, Alhamdulillahfestival jalanan ini diikuti oleh 90 komunitas seni budaya dari mulai
dewasa hingga anak-anak, sangat membanggakan dan sangatmeriah”,ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Ida Hernida, Kadisparbud Jawa Barat, mengatakanBudaya Sunda Buhun (kuno) sudah banyak yang punah di tengah-tengahmasyarakat. Dari 253 seni-budaya Sunda Buhun yang tercatat kinitinggal 205 lagi atau sebanyak 48 di antaranya sudah benar-benarmenghilang.
Kendati demikian, budaya Sunda Buhun bukan berarti tidak ada peminatdan penikmatnya. Banyak anak-anak muda yang berupaya untukmelestarikan kebudayaan tersebut seperti Karinding dan Tarawangsa
melalui wadah komunitas.
Melalui Festival Jalan Riau membuka ruang bagi para komunitas  untukberekspresi, termasuk juga memberikan Penghargaan kepada Penyanyi PopSunda Nining Maida yang telah berkarya sebanyak 100 Album.
”Yang menariknya adalah, festival Jalan Riau berhasil mencatat RekorMasak Tercepat dalam waktu 19 Menit, 48 Detik untuk 18 menu yangdisajikan “Cook”, dari Rumah Makan Cabe Cabean, dan Tampilan BudayaKolosal Terbanyak  yang berkolaborasi dengan musik etnik maupun moderndengan jumlah terbanyak,”ujar Ida.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Esthy RekoAstuti, yang didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep PengembanganSegmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Nusantara Kemenpar, Wawan Gunawan mengatakan, kegiatan pertama yangsukses mengumpulkan puluhan komunitas seni dan budaya ini, diharapkanjadi “Calender of Event”, yang nantinya akan  dikeluarkan oleh
Kemenpar dan disebarluaskan di agenda-agenda Pariwisata Internasional.
”Jadi nanti targetnya adalah juga mencakup mendatangkan Wisman.Festival Jalan Riau merupakan konsep yang tumbuh dari masyarakat tanpabantuan pemerintah. Jadi ini merupakan kegiatan yang luar biasa,” ujarWawan.
Dengan calendar of events, maka industri juga bisa membuatpaket-paket khusus, sambil mendukung events yang ada. Dengan begitutarget 20 juta wisman di 2019, seperti permintaan Presiden Jokowi itubakal tercapai.
Wawan menambahkan, kedepannya tetap adalah peran CEO dalam hal iniGubernur, Wakil Gubernur, Bupati, dan seluruh stakeholder masyarakat.
”Paling menentukan adalah CEO Commitment atau keseriusan kepaladaerahnya, bupati, walikota dan bupatinya, dalam menentukan arah dan mendistribusikan sumber daya,” ujar pria yang juga Dalang Wayang Ajen itu, mengulang statemen Menpar Arief Yahya dari berbagai events.
Dia meyakini, tanpa CEO Commitement, tidak aka nada program bisaberjalan dengan serius. Riau Street Festival 2016 juga tercatat dalamOriginal Rekor Indonesia (ORI). Dalam acara ini, ada tiga kategoriyang masuk dalam catatan ORI, diantaranya, rekor memasak tercepat,kolaborasi budaya dan modern serta apresiasi terhadap penyanyi sunda,Nining Maeda yang sudah merilis 100 album pop sunda.
Agung Elvianto, Presiden Original Rekor Indonesia (ORI) menuturkan,rekor memasak ini masuk dalam kategori tercepat dengan catatan waktuyang ditentukan yakni 30 menit. Sedangkan pertunjukan seni merupakan
gabungan seni budaya sunda dengan modern.
\"Kita bangga bahwa gabungan kesenian ini menjadi satu kesatuan yangmengikat bangsa ini. Bahkan kita pun apresiasi terhadap Nining Maedayang sudah merilis 100 album pop sunda bahkan lebih hingga 125 album,\"
katanya disela acara.
Agung melanjutkan, untuk kegiatan ini masuk ke dalam tiga kategori,yakni, prestasi, kolosal dan tercepat. \"Untuk memasak itu masukkategori tercepat. Dari 18 masakan dan 30 menit yang ditentukan, paracheif ini bisa menyelesaikannya dalam waktu 18 menit. Itu artinya 1masakan 1 menit,\" ujarnya.(*)
Tags :
Kategori :

Terkait