Bandit Pecah Kaca Gasak Rp 50 Juta

Sabtu 17-12-2016,08:30 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE - Tindak pidana pencurian nasabah bank dengan cara pecah kaca kembali terjadi di wilayah hukum Kota Bengkulu. Kali ini dialami salah seorang karyawan PT Apatah Hasta Persada Jakarta bernama Yulianto (49), warga Jakarta. Uang sebesar Rp 50 juta yang akan dibayarkan untuk membayar gaji karyawan raib dibawa pelaku.

Data terhimpun BE, peristiwa yang dialami oleh korban berawal sekitar pukul 09.45 WIB kemarin (16/12), korban bersama salah seorang pegawai Badan Kepegawaian Negara (BKN) keluar dari Bank Mandiri Cabang Lingkar Timur setelah mengambil uang sebesar Rp 50 juta untuk membayar gaji karyawan yang sedang mengerjakan pembangunan kantor BKN Bengkulu di kawasan Bentiring Kota Bengkulu.

Setelah selesai mengambil uang, korban tidak langsung menuju ke pembangunan kantor BKN, melainkan terlebih dahulu berhenti di salah satu warung makan di kawasan Jalan Kapuas Raya Kecamatan Gading Cempaka.

Namun selang setengah jam atau pukul 10.30 WIB, korban melihat kaca mobil jenis Toyota Agya warna Silver dengan nomor Polisi BD 1676 CA yang dikendarainya telah pecah. Mengetahui hal tersebut korban bergegas masuk ke dalam mobil, untuk melihat tas berwarna hitam berisikan uang Rp 50 juta yang diletakkan di kursi bagian belakang. Ternyata uang sudah tidak ada lagi.

\"Waktu saya keluar, melihat kaca mobil sudah dipecahkan dan uang di belakang jok sudah tidak ada lagi,\" jelas, Yulianto, kemarin (16/12).

Sebelum kejadian itu Yulianto mengaku tidak merasakan apapun yang aneh, baik ketika dirinya masuk dan keluar dari bank, maupun di perjalanan. Sama halnya ketika makan, dirinya maupun warga sekitar tidak mengetahui jika para pelaku telah memecahkan mobil, walaupun pada saat kejadian suasana jalan cukup ramai. \"Tidak ada yang mencurigakan, taunya kaca mobil sudah dipecahkan,\" ujarnya.

8 Sidik Jari Diambil dari Mobil

Sementara, setelah mendapatkanlaporan adanya korban pencurian dengan modus pecah kaca, anggota Polsek Gading Cempaka dan tim Inafis Polres Bengkulu, langsung menuju ke TKP untuk melakukan olah TKP.

Setelah cukup lama melakukan pencarian sidik jari yang diduga milik pelaku, anggota Inafis Polres Bengkulu setidaknya mengantongi 8 sidik jari untuk dilakukan penelitian. Sementara terlihat kaca mobil yang telah dipecahkan oleh pelaku dengan menggunakan benda keras berlubang di bagian tengahnya dan seluruh kaca retak.

Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK melalui Kapolsek Gading Cempaka, AKP Farouk Oktora SIK, mengatakan, anggotanya telah melakukan olah TKP. \"Selanjutnya kita selidiki dahulu kronologis korban ketika mengambil uang hingga dia masuk ke tempat makan,\" jelasnya.

Sementara apakah para pelaku adalah komplotan pelaku pecah kaca yang selama ini meresahka nmasyarakat Kota Bengkulu, Farouk belum bisa memastikannya. \"Bisa jadi adalah komplotan, tetapi kita belum bisa memastikannya,\" katanya.

Kapolda Minta Warga Minta Bantuan Polisi

Dengan adanya kejadian pecah kaca, Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Drs Yovianes Mahar kembali berpesan kepada seluruh masyarakat yang mengambil uang dengan jumlah yang cukup banyak agar setelah mengambil uang dari bank, untuk tidak terlebih dahulu mampir kemana-mana. Sebaiknya langsung pulang kerumah atau ke kantor. Selain itu bila khawatir terjadi apa-apa, untuk tidak segan-segan meminta bantuan ke pihak kepolisian yang bisa dipastikan akan diberikan pelayanan senyaman mungkin.

\"Kalau misalkan tidak diberikan kenyamanan dan pelayanan oleh pihak Polsek atau Polres segera telpon saya dan nanti saya akan tindak Polsek atau Polres yang tidak memberikan kenyamanan,\" ujarnya.

Selain itu, Kapolda juga mengimbau yaitu siapaun dia, ketika melihat sesuatu yang sifatnya untuk dilakukan dengan hal-hal yang kurang baik, maka akan muncul niat orang untuk melakukan hal-hal yang kriminal.

\"Untuk itu kita harus mengamankan diri kita, untuk tidak ceroboh yang nantinya bisa merugiakan diri sendiri maupun orang lain,\" himbaunya.(614)

Tags :
Kategori :

Terkait